TEMPO.CO, Jakarta - Kepala RSU Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur, Danial Rasyid, mengatakan pelaku mutilasi, Benget Situmorang, meninggal dalam perjalanan dari Rumah Tahanan Cipinang ke IGD RSU Pengayoman. Dia meninggal akibat sakit paru-paru. "Benget dibawa ke sini karena mengeluh sakit di dada pada 22.30. Saat baru mau dipasang tensi dan stetoskop, ia sudah tak bernyawa," kata Daniel di RSU Pengayoman, Selasa, 1 Oktober 2013.
Rumah sakit menyatakan Benget meninggal pada pukul 23.05. Danial mengatakan, selama ditahan di Rutan Cipinang, Benget belum pernah berobat atau dirawat di RSU Pengayoman. "Baru semalam dia ke sini, selama ini belum pernah dirawat di sini," kata dia.
Danial mengatakan pihaknya belum dapat memastikan Benget menderita sakit paru-paru sejak kapan. "Sedang tunggu laporan," ujarnya.
Jenazah Benget kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada pukul 11.00 untuk diotopsi. Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar M. Sholeh, membenarkan bahwa pelaku mutilasi Benget Situmorang meninggal. "Dia meninggal karena sakit, saat sesak napas lalu langsung dibawa ke rumah sakit," ujar dia.
Benget akan menjalani sidang pembacaan vonis pada Kamis mendatang, setelah dua kali sidang pembacaan vonis tertunda karena dirinya sakit. Pada 9 September lalu, jaksa menuntut Benget dengan hukuman mati atas dugaan pembunuhan berencana. Korban, yang tak lain istrinya sendiri, dimutilasi dan potongan tubuhnya dibuang di sejumlah tempat, termasuk di tol.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Soal Lari Maraton Agus Yudhoyono Ramai di Twitter
Delay, Penumpang Lion Air Terkunci Dalam Pesawat
Ini Sebab Agus Yudhoyono Telat Lari Maraton
Ini Alasan Lain Direktur Utama TVRI Dipecat
Jokowi Ingin MotoGP Digelar di Jakarta