TEMPO.CO, Bogor - Polisi menangkap seorang ibu rumah tangga, Ida, 38 tahun, di rumahnya di Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Dia yang ditangkap pada Rabu malam, 2 Juli 2014, lalu adalah satu diantara 23 tersangka kasus narkotika yang berasal dari berbagai profesi yang dijaring sepanjang sepekan pertama Ramadan tahun ini di Bogor.
"Saya terpaksa menjadi kurir ganja karena suami saya sudah meninggal tiga tahun lalu karena loncat dari jembatan saat akan ditangkap polisi karena menjadi bandar ganja," kata Ida dalam pemeriksaan di Markas Polres Kota Bogor, Jumat 4 Juli 2014. (Lihat: Di Tangerang, Suami Isteri Jalankan Pabrik Sabu).
Belakangan juga terungkap dari data kepolisian setempat kalau kakak kandung Ida, Dedi, juga telah ditangkap karena kasus yang sama tiga bulan lalu. Dedi disangka sebagai bandar besar ganja untuk wilayah Bogor dengan barang bukti kepemilikan ganja sebanyak 35 kilogram.
Sementara, Ida ditangkap dengan barang bukti kepemilikan ganja seberat 500 gram. Dia mengaku ganja titipan kenalan kakaknya itu. Setiap kali dititipkan itu dia menerima uang Rp 50 ribu. "Itu titipan terakhir dan saya sangat menyesal," tambahnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor, Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama, mengatakan total 23 tersangka yang berhasil digulung. Dari tangan para tersangka polisi menyita barang bukti sebanyak 4,5 kilogram ganja dan dua paket sabu seberat 4,7 gram.
Selain Ida yang ibu rumah tangga, ada dua orang yang masih berstatus narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Paledang, yakni FS, 24 tahun, dan RS, 23 tahun; karyawan swasta yakni AF, 41 tahun, BRY, 34 tahun, ML, 24 tahun, AR, 21 tahun; dan dua petugas satuan pengamanan perumahan yaitu ED, 29 tahun, dan ES, 25 tahun.
Kepala Satuan Narkoba Polresta Bogor, Ajun Komisaris Polisi Andri Alam mengatakan, sepanjang Januari hingga Juni tahun ini sebanyak 150 tersangka telah ditangkap. Sebanyak 90 diantaranya telah dilimpahkan ke kejaksaan. "Secara jumlah, tersangka bertambah, dan dar berbagai profesi yakni mahasiswa, pegawai swasta, hingga ibu rumah tangga. Dari segi kualitas narkotika ganja dan sabu," kata dia.
M SIDIK PERMANA
Terpopuler
ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah
Prabowo Salah Sebut Singkatan PKS
Kenapa Anggota Brimob Rizky Dikeroyok Hingga Tewas
Ratusan Artis Gelar Konser Dukung Jokowi Besok
Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka