TEMPO.CO, Bogor - Kemacetan lalu lintas yang sangat parah terjadi di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kendaraan roda dua dan empat berjejalan sejak pagi hingga siang ini, 1 Mei 2015,
Antrean kendaraan dari arah Jakarta yang akan masuk ke jalur Puncak mengular lebih dari 13 kilometer mulai Gerbang Tol Sentul hingga jalur puncak.
"Kepadatan dan antrean kendaraan menuju arah Puncak sudah terjadi sejak pukul 07.00," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Bramastiyo Priaji, Jumat, 1 Mei 2015.
Dia mengatakan peningkatan volume kendaraan yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di Puncak ini merupakan salah satu dampak libur peringatan Hari Buruh yang jatuh pada akhir pekan. "Kondisi long weekend bertepatan May Day yang memicu masyarakat berlibur panjang," ucapnya.
Dia menuturkan kemacetan arus lalu lintas yang cukup parah di kawasan Puncak bukan hanya karena tidak seimbangnya antara volume kendaraan dan lebar jalan, tapi akibat banyaknya pengemudi yang belum patuh dan kerap melanggar lalu lintas. "Banyak pengemudi yang kurang patuh menambah kemacetan semakin parah," katanya.
Ditambah lagi, di sepanjang jalur Puncak banyak persimpangan dan pasar tradisional serta lokasi wisata yang menjadi pusat keramaian masyarakat. "Pasar dan persimpangan menjadi titik rawan kemacetan," ujar Bram.
Di sepanjang jalur Puncak, ada banyak titik rawan kemacetan, di antaranya pertigaan Gadog, Tanjakan Selarong, pertigaan Megamendung, Taman Wisata Matahari, Cimori, Pasar Cisarua, TSI, dan Gunung Mas.
"Untuk meminimalkan kemacetan yang cukup parah, kami akhirnya memberlakukan beberapa kali buka-tutup jalur atau satu arah (oneway), baik dari arah Puncak maupun Jakarta," ucapnya.
Sistem buka-tutup jalur Puncak ini, tutur Bram, dilakukan secara situasional. "Untuk oneway situasional. Bahkan petugas di lapangan pun bisa memberlakukan penyekatan dan oneway lokal atau dilokasi kemacetan yang dianggap parah," katanya.
M. SIDIK PERMANA