Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Masih Rahasiakan Petunjuk Ungkap Kematian Akseyna  

image-gnews
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya menemukan petunjuk baru kasus kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) jurusan Biologi Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, 18 tahun. Petunjuk itu ditemukan penyidik di Danau Kenanga UI, Depok, tempat ditemukannya jenazah Akseyna.

Namun penyidik enggan membeberkan petunjuk yang didapat pada Minggu, 6 Desember 2015. "Petunjuk itu bisa menjadi titik terang, tapi kami belum bisa menyebutkannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti, Senin, 7 Desember 2015

Sebuah petunjuk yang tak diketahui ciri dan bentuknya itu ditemukan oleh penyelam gabungan Polda Metro Jaya dan tim TNI Angkatan Laut di dasar danau. Krisna menegaskan upaya pengungkapan kasus kematian Akseyna bekerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan TNI.

Hasil penelusuran tim penyidik yang dikirim ke luar daerah untuk mengungkap kasus kematian Akseyna pun tak dibeberkan. "Intinya kami tak pernah menghentikan penyelidikan dan terus bekerja," ujarnya. "Publik pun tak perlu tahu semua prosesnya."

Pengamat Psikologi Forensik dari Universitas Gadjah Mada, Reza Indragiri Amriel, berpendapat kasus kematian Akseyna bukan pembunuhan. "Sejak awal kasus ini mencuat, itu opini saya berdasarkan ilmu yang saya miliki," kata Reza saat dihubungi Tempo.

Namun publik sangat masif menganggap kasus ini pembunuhan. "Saya baru teringat, ini seperti teori publik opinion model," ujarnya.

Sebab, masyarakat beranggapan anak yang pintar tidak mungkin mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. "Padahal anak yang super pintar terisolasi dengan kehidupannya dan bisa mengalami keterasingan di lingkungan sosialnya," ujar Reza.

Reza pun menduga lambannya proses pengungkapan kasus kematian Akseyna ini karena polisi berhadapan dengan opini publik. Sebab, menurut publik opinion model, kerja penegakan hukum berlangsung dengan cara menyesuaikan diri dengan arus pandangan publik. "Diduga hasilnya kontras atau bertolak belakang dengan itu," ujar Reza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di luar pendapatnya itu, Reza meminta kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus kematian Akseyna agar menghasilkan keadilan bagi korban dan keluarganya. "Saya turut berduka dan bersedih serta mendoakan agar kasus ini dapat terungkap," ujarnya.

Jenazah Akseyna yang ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015 terungkap setelah orang tuanya yang berasal dari Yogyakarta mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur dan Polsek Beji, Depok. Orang tuanya mengenali ada kemiripan di hidung dan bentuk wajah korban.

Selanjutnya, orang tua melihat barang-barang korban berupa jaket, celana, kaus, payung, dan saputangan. Ayah korban pun langsung meyakini payung dan kaus korban itu sama seperti yang dibelikan ibunya. Sedangkan saputangan itu adalah milik ayahnya.

Awalnya, polisi menduga Akseyna bunuh diri karena sebelumnya curhat kepada ibunya bahwa dia merasa kecewa karena menjadi juara regional olimpiade Biologi, tapi tak diikutkan ke tingkat nasional. Selain itu, polisi juga menemukan kertas yang dipastikan ditulis oleh Akseyna, yakni "Will not return for please don’t search for existence my apologies for everything eternally."

Namun setelah polisi terus melakukan penyidikan, indikasi dugaan bunuh diri dibantahkan. Polisi menemukan indikasi adanya pembunuhan dalam kematian Akseyna.



YOHANES PASKALIS | AFRILIA SURYANIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

12 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

13 jam lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

1 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

1 hari lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.