TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jendral Tito Karnavian mengatakan penjagaan Ibu Kota akan diperketat menyusul ditangkapnya sejumlah terduga teroris di Mojokerto, Jawa Timur.
Dia berharap penangkapan sejumlah terduga teroris di Mojokerto, Jawa Timur, bisa menurunkan potensi rawan terorisme menjelang perayaan hari besar keagamaan dan akhir tahun. "Kami tangkap sembilan orang, jaringan mereka sama," kata Tito di depan gedung Biro Operasional Polda Metro Jaya, Senin, 21 Desember 2015.
Tito mengatakan jaringan ini tak selalu berisi orang-orang yang berasal dari Ibu Kota. "Pelaku terorisme sering berasal dari luar daerah, contohnya pelaku bom Ritz-Carlton dan JW Marriot pada 2009 dulu," ujarnya.
Selain memperketat pengamanan, Tito memerintahkan jajarannya untuk melakukan upaya pengejaran bersama Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Polri untuk melumpuhkan jaringan teroris itu.
"Untuk mencegah teroris masuk ke Jakarta, intelijen kami perkuat. Dengan itu, kita tahu siapa orang yang kita tangkap (teroris). Artinya kami bisa bergerak sebelum mereka datang," katanya.
Tito menyampaikan jaringan teroris tersebut tak berkaitan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut dia, jaringan radikal ini jangkauannya sangat kecil.
"Tahun baru nanti semua gereja dan tempat ibadah perayaan Maulid Nabi kami tingkatkan keamanannya," ujarnya.
Tito juga mengatakan penjagaan terhadap kelompok minoritas di masyarakat akan diperkuat. "Personel kami tambah di pusat keramaian seperti Ancol, Kota Tua, dan Taman Mini, juga saat car free night nanti."
Sebelumnya, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di Mojokerto Jawa Timur. Penangkapan yang berlangsung sejak Sabtu malam, 19 Desember 2015, hingga Minggu dinihari, 20 Desember 2015, itu berlanjut pada enam orang lainnya.
Baca: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Mojokerto
YOHANES PASKALIS
Polda Banten Deteksi ISIS Akan Gelar Konser... oleh tempovideochannel