TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berbicara soal penggusuran. Hal ini terkait kesan yang didapatnya dari tokoh agama di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, soal penggusuran di sana.
Ahok, sapaan akrab Basuki memberi penjelasan ketika didatangi oleh mereka. "Dan mereka bilang, ternyata Pak Ahok seperti buah duren, luarnya aja tajam, kasar, tapi di dalam halus," ujarnya saat memberi sambutan di sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Hanura, Jalan Tanjung Karang, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Maret 2016.
"Saya tidak mungkin melakukan sesuatu yang melukai hati rakyat," kata Ahok.
Baca Juga: Ahok: Negara tanpa Partai Bagaikan Hidup tanpa Oksigen
Akhir-akhir ini, warga di DKI Jakarta sering dihantui rasa takut akan digusur. Seperti Muhammad Yamin, Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi dan Advokasi Warga Petamburan. "Kami di bantaran kali selalu khawatir jika suatu saat digusur Ahok," katanya Ahad 13 Maret 2016 lalu.
Warga yang bermukim di kolong Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Kecamatan Penjaringan, juga kesal dengan Ahok. Penyebabnya, Ahok suka menggusur warga. Agus Wahyudi, 44 tahun, menyatakan kapok memilih Ahok dalam Pilkada. "Nggak bakal, biar dikasih satu juta juga nggak mau," kata dia di kolong tol Jembatan Tiga, Jalan Jembatan Tiga Raya, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Ada pula Wahyu, 50 tahun, salah seorang warga Kalijodo, Penjaringan, yang dipindahkan ke rumah susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Ia mengatakan proses pembongkaran Kalijodo sangat tiba-tiba. Ia pun meminta Ahok memperbaiki komunikasi jika hendak menggusur warga yang tinggal di tanah milik pemerintah.
REZKI ALVIONITASARI