Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa UI Merem di Kantin, Jatuh, Tewas: Inikah Sebabnya?  

image-gnews
Garis polisi terpasang di kantin Fakultas Teknik UI, lokasi jatuhnya Bhayangkara Tegar P, 19 Mei 2016. Mahasiswa S2 Teknik Kimia itu meninggal dunia setelah jatuh dari kursinya di kantin. TEMPO/Imam Hamdi
Garis polisi terpasang di kantin Fakultas Teknik UI, lokasi jatuhnya Bhayangkara Tegar P, 19 Mei 2016. Mahasiswa S2 Teknik Kimia itu meninggal dunia setelah jatuh dari kursinya di kantin. TEMPO/Imam Hamdi
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Mahasiswa S-2 Teknik Kimia Universitas Indonesia, Bhayangkara Tegar Perdana, yang meninggal tiba-tiba di kantin Fakultas Teknik UI, pada Rabu, 18 Mei 2016, seharusnya akan wisuda pada Agustus 2016. Bhayangkara, pria berusia 24 tahun itu baru saja menyelesaikan sidang pada pertengahan Maret lalu.

Bhayangkara saat itu sedang berbincang dengan teman wanitanya di kantin, membahas soal ujian yang baru dijalaninya, sambil makan roti dan minum es jeruk. Keduanya duduk berhadapan. Sempat mengeluh pusing, Bhayangkara tiba-tiba jatuh dari bangku kantin yang didudukinya ke arah belakang. Teman wanitanya itu sempat teriak-teriak menyaksikan kejadian itu.

Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya
Saipul Jamil Tatap Mata Korban, Ada Peragaan & Soal Celana

Kepala Bhayangkara sempat dikompres. Lalu dibopong ke klinik kampus tersebut. Namun, nyawanya tidak berhasil diselamatkan, sampai klinik dia meninggal. "Dia meninggal Rabu kemarin pukul 11.30 di Klinik Makara UI," ujar juru bicara Universitas Indonesia, Riffely Dewi Astuti, Kamis, 19 Mei 2016.

Menurut Riffely, sebelum terjatuh, Bhayangkara merebahkan kepalanya di atas meja dan memejamkan mata. "Almarhum jatuh ke arah belakang dan kepalanya terbentur tiang kantin. Sampai klinik dinyatakan meninggal," ujarnya.

Kematian Bhayangkara secara mendadak itu kemudian ditangani Kepolisian Resor Depok. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil laboratorium forensik Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Kepala Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan memastikan, penyebab kematiannya karena sakit. "Tidak ada unsur pidana penyebab kematiannya. Memang sering mengeluh pusing," ujar Harry, Kamis, 19 Mei 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harry mengatakan jenazah Bhayangkara tidak diautopsi. Namun, ia menambahkan, polisi telah melakukan syarat minimal untuk memastikan penyebab kematiannya. "Berdasarkan tes urine, napza, dan CT scan, tidak ada indikasi tindak pidana," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, Harry mengungkapkan, ada pelebaran pembuluh darah pada kelopak mata kanan dan kiri, serta bibir membiru. "Meninggal karena sakit. Keluarga menerima. Bahkan tidak boleh diotopsi jenazahnya," tuturnya.

Jenazah Bhayangkara sudah dimakamkan di kampung asalnya, di Pati, Jawa Tengah. Menurut juru bicara UI, Riffely, keluarga menerima bahwa kematian Bhayangkara karena sakit. Di dalam kamarnya, kata dia, ditemukan banyak obat sakit kepala, seperti Panadol, bodrex, dan vitamin.

IMAM HAMDI

Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya
Saipul Jamil Tatap Mata Korban, Ada Peragaan & Soal Celana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tukar Koin Jadi Saldo GoPay via Koinan

37 hari lalu

Seorang anak didampingi ibunya menukarkan koin menjadi saldo digital pada mesin penukaran tersedia di TK Darma Bakti, Depok, Jum`at, 9 Agustus 2024. Melalui inisiatif
Tukar Koin Jadi Saldo GoPay via Koinan

Mesin ini memungkinkan masyarakat menukarkan koin Rupiah menjadi saldo GoPay dengan cara yang mudah. Kolaborasi asyik antara Koinan dan GoPay ini dirasa mampu mengatasi lambatnya peredaran koin Rupiah di masyarakat. Menurut data Bank Indonesia, terdapat lebih dari Rp11 triliun uang koin Rupiah yang beredar di masyarakat dalam sepuluh tahun terakhir, namun hanya 2% yang kembali ke Bank Indonesia setiap tahunnya.


KPU Depok Sebut Pendaftaran Calon Kepala Daerah Melalui Dua Tahap, Simak Syaratnya

37 hari lalu

Logo KPU
KPU Depok Sebut Pendaftaran Calon Kepala Daerah Melalui Dua Tahap, Simak Syaratnya

KPU Kota Depok menyatakan pendaftaran calon kepala daerah dibuka secara serentak pada 27, 28, dan 29 Agustus 2024.


Viralkan Alat-Alat Rusak, Petugas Pemadam Kebakaran Depok Dipanggil Atasan

21 Juli 2024

Petugas pemadam kebakaran Kota Depok, Sandi Butar Butar, menunjukkan alat-alat operasional yang rusak dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Kota Depok meski sudah mengajukan nota dinas. Instagram
Viralkan Alat-Alat Rusak, Petugas Pemadam Kebakaran Depok Dipanggil Atasan

Seorang anggota Dinas Pemadam Kebakaran di Kota Depok memviralkan sejumlah alat operasional yang rusak. Minta perhatian pemerintah


Buntut Skandal Katrol Nilai Rapor di Depok, Disdik Bakal Lakukan Sejumlah Hal Ini

18 Juli 2024

Sekdis Pendidikan Kota Depok Sutarno dikonfirmasi terkait cuci nilai rapor hingga 51 CPD dianulir usai monitoring MPLS di SMPN 22 Depok, Jalan Bima, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Buntut Skandal Katrol Nilai Rapor di Depok, Disdik Bakal Lakukan Sejumlah Hal Ini

Disdik Kota Depok bakal melakukan hal berikut ini terkait skandal katrol nilai rapor di SMPN 19 Depok.


Kasus Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok, DPRD Jadwalkan Panggil Pihak Sekolah

17 Juli 2024

Suasana di SMPN 19 Depok, Jalan Leli, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa, 16 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok, DPRD Jadwalkan Panggil Pihak Sekolah

Dugaan kasus katrol nilai rapor itu terjadi di SMPN 19 Depok. Dinas Pendidikan Kota Depok mengaku telah meminta klarifikasi kasus tersebut.


Soal Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok, Disdik Siap Beri Pendampingan Psikolog ke Siswa

17 Juli 2024

Suasana di SMPN 19 Depok, Jalan Leli, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa, 16 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Soal Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok, Disdik Siap Beri Pendampingan Psikolog ke Siswa

Dari 34 SMP Negeri, Dinas Pendidikan Kota Depok mengaku baru menemukan skandal katrol nilai rapor di SMPN 19 Depok.


Aplikasi Depok Single Window Diretas, Pelaku Tinggalkan Pesan

14 Juli 2024

Tangkapan layar aplikasi DWS yang diretas, Sabtu, 13 Juli 2024.
Aplikasi Depok Single Window Diretas, Pelaku Tinggalkan Pesan

Kelompok Garuda Security X Masyarakat Indonesia meretas Aplikasi Depok Single Window (DSW) milik Pemerintah Kota Depok.


Silang Pendapat soal Calon Siswa SMAN 4 Kota Depok Tak Lolos PPDB Zonasi

28 Juni 2024

Orang tua siswa yang tidak lolos menunjukkan jarak rumah ke SMAN 4 Depok menggunakan aplikasi Google Maps di kontrakannya RT. 03/03 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 27 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Silang Pendapat soal Calon Siswa SMAN 4 Kota Depok Tak Lolos PPDB Zonasi

Aksi unjuk rasa sejumlah emak-emak dan relawan DKR terjadi di SMAN 4 Depok, karena ada calon siswa yang tak lolos PPDB zonasi.


Seratusan Emak-emak Demo, Sebut PPDB Kota Depok Amburadul dan Tuntut Transparansi

25 Juni 2024

Seratusan emak-emak relawan DKR Kota Depok berunjuk rasa PPDB di SMAN 4 Depok di Jalan Jeruk Raya, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Selasa, 25 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Seratusan Emak-emak Demo, Sebut PPDB Kota Depok Amburadul dan Tuntut Transparansi

Seperti juga unjuk rasa yang telah mereka lakukan setahun lalu, massa DKR menilai banyak persoalan dalam proses PPDB, termasuk pada tahun ini.


Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

17 Mei 2024

Deolipa Yumara berkomentar terkait pencopotan spanduk Supian Suri oleh Satpol PP saat dijumpai di kawasan Pancoran Mas, Jumat petang, 17 Mei 2024. Tempo/Ricky Juliansyah
Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

Pengacara Deolipa Yumara menilai tindakan Satpol PP mencopot spanduk bergambar Sekretaris Kota Depok Supian Suri di sebuah acara berlebihan.