TEMPO.CO, Depok - Kepala Seksi Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok Yayan Suryaman mengatakan tawuran pelajar yang melibatkan siswa di wilayahnya menjadi perhatian khusus. Bahkan, Inspektorat, Direktorat, dan Lembaga Penjamin Mutu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turun langsung mengawasi sekolah yang sering tawuran di Depok.
"Mereka turun sejak Juni kemarin, sampai tiga hari pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah. Bahkan sampai selesai MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah)," kata Yayan, Rabu, 20 Juli 2016.
Pemerintah pusat, kata dia, turun langsung mengawasi dua sekolah kejuruan di Jalan Raya Sawangan yang sering terlibat tawuran. Soalnya, saban tahun, salah satu pelajar dari dua sekolah tersebut tewas akibat tawuran. "Kalau ada yang tidak benar dalam mutu pendidikan, kemungkinan akan ditanggungkan izin operasionalnya. Sebab, seperti ada ekskul tawuran di dua sekolah itu," ujarnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan serta Lembaga Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok juga turun langsung untuk mencegah tawuran pelajar di Depok. Bahkan polisi dan TNI ikut dikerahkan untuk mencegah tawuran pelajar.
Selama tiga hari masa MPLS, Dinas Pendidikan, Kesbangpol, TNI, dan polisi mendatangi beberapa sekolah yang rawan tawuran. Mereka diberikan pencerahan mengenai wawasan kebangsaan dan anti-kekerasan. "Sekolah yang sering tawuran sudah mendapat sanksi sosial. Sekarang murid mereka anjlok," tuturnya.
Ia menuturkan tawuran pelajar di Depok biasanya diakomodasi oleh senior dan para alumni. Untuk itu, selama MPLS, sudah tidak boleh lagi ada keterlibatan OSIS dan alumni. "Sekarang guru dan lembaga terkait yang menangani di dalam sekolah," ucapnya. "Di luar sekolah kami serahkan ke polisi."
Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Lahmudin Abdullah prihatin melihat saban tahun nyawa pelajar Depok melayang karena tawuran. Ia berharap semua pihak bisa berfokus terhadap pencegahan tawuran pelajar. "Masyarakat jika melihat siswa yang berkerumun di luar sekolah melebihi lima orang segeralah tanya dan dianjurkan untuk pulang ke rumah," ujarnya.
Polisi juga harus mempersempit ruang kumpul pelajar di jalan, yang berpotensi memicu tawuran. Sebab, biasanya pelajar yang berkumpul saling ejek, yang berakhir dengan aksi tawuran. "Guru selalu mengingatkan siswa juga."
IMAM HAMDI