TEMPO.CO, Jakarta - Anggota geng motor yang melakukan penyerangan pada 7, 8, dan 13 April 2012 mengklaim bahwa pihaknya tidak berencana melakukan operasi hingga jatuh korban. Menurut sumber Tempo ini, geng motor pita kuning cuma ingin menciduk orang yang dicurigai membunuh Kelasi Satu Arifin Siri di Pademangan.
"Kami tidak berencana membuat mereka tewas," kata sumber itu waktu ditemui Tempo, Jumat malam, 20 April 2012. "Kami hanya berencana menciduk, yah dipukuli sih pasti."
Sumber itu mengatakan awalnya mereka berniat menyerahkan orang incarannya ke polisi. Karena dalam penyerangan itu ada perlawanan, geng pita kuning menjadi hilang kendali. "Anggi, misalnya," kata si sumber. "Dia mengeluarkan sangkur, situasi jadi sulit dikendalikan sampai akhirnya ia meninggal."
Menurut sumber Tempo, kasus ini bermula ketika sebuah truk tak dapat melintasi Jalan Pademangan karena tertutup geng motor. PT DOK Bau Bahari, perusahaan pemilik truk itu, memiliki hubungan dengan salah seorang perwira Angkatan Laut.
Setelah mendapat laporan penghadangan truk, sumber itu bercerita, Kelasi Satu Arifin Siri dan Albert Tabra diutus untuk menyelesaikan masalah. Namun Arifin malah tewas dikeroyok massa geng motor. Kecewa dengan penanganan polisi yang lambat, akhirnya mereka membentuk kelompok sendiri.
"(Penyerangan) terencana. Semua yang kena itu memang target kami," kata sumber Tempo. "Jadi kami tidak bertindak menyapu bersih semua kelompok."
Menurut Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya, Mayor Jenderal Waris, ada empat anggotanya yang terlibat dalam pengeroyokan geng motor pada 13 April 2012. Mereka adalah Serda Yogi Pramana, Serda Jaka Trima, Praka Mazuri, dan Pratu M. Khotibul Imam. Keempatnya berasal dari Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) VI Tanjung Priok.
"Mereka menerima ajakan SMS dari teman-temannya," katanya, Jumat, 20 April 2012. Namun Waris menyatakan keempat orang itu belum terbukti melakukan tindakan kekerasan. "Hanya motor-motoran, belum terbukti ikut-ikut bacok."
ANGGRITA | CORNILA DESYANA
Berita Terkait:
Sebelum Beraksi, Geng Motor itu Kumpul di Monas?
Solidaritas TNI di Balik Aksi Geng Motor
Ada Operasi Abu-abu Geng Motor
Tersangka Baru Pengeroyok Kelasi Arifin Pelajar
Polisi Buru Empat Pengeroyok Arifin
Kasus Geng Motor, Satu Tentara Kena Sanksi Pidana