TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Budi Asih Cawang, Jakarta Timur, menyatakan kesulitan menampung lonjakan pasien setelah Kartu Jakarta Sehat diberlakukan. Direktur RS Budi Asih, Nanang Hasani, mengatakan banyak calon pasien rawat inap tak bisa diterima karena ruang perawatan kelas III sudah penuh. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerbitkan Kartu Jakarta Sehat untuk warga miskin.
"Bagi yang kondisinya gawat, kami arahkan ke Unit Gawat Darurat (UGD)," kata dia, saat ditemui Tempo, Jumat, 11 Februari 2013. Saat dirawat di UGD, RS menelepon rumah sakit lain untuk mencari tempat perawatan yang kosong.
Akibat ruang rawat penuh, kata dia, beberapa pasien jadi telantar di ruang UGD. Sebab, ruang perawatan di RS lain juga sama penuhnya. "Banyak juga yang menolak dipindahkan dengan alasan RS-nya jauh," ujar dia. (Lihat juga: Kisah Bayi-bayi Merana di Sekitar Ibu Kota).
Menurut dia, sesuai prosedur ketetapan, maksimal pasien dirawat di Unit Gawat Darurat hanya delapan jam. "Setelah Kartu Jakarta Sehat, lebih dari itu," ujarnya. Hal itu membuat petugas medis kerepotan karena jumlah peralatannya pun terbatas. "Ya, tapi kami tetap berikan pelayanan terbaik," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan ini, RS Budi Asih telah mengalih statuskan 25 ruang perawatan kelas II menjadi kelas III. Total sekarang RS Budi Asih memiliki 319 unit perawatan kelas III.
Dewi Rumiati, 43 tahun, pasien asal Pondok Rangon, mengatakan penggunaan Kartu Jakarta Sehat membuat pasien yang hanya rawat jalan mendapat kemudahan. "Selain biaya gratis, pengurusan juga cepat," ujarnya.
Namun, saat menceritakan kisah kawannya, Dewi mengatakan bagi calon pasien rawat inap, pemberlakuan Kartu Sehat malah membikin repot. "Rumah sakit sekarang ramai, mau dirawat harus rebutan," ujar dia, yang telah enam bulan bolak-balik ke RS Budi Asih untuk mengobati penyakit asmanya.
Menurut pengalaman Dewi, banyak pasien tak tertampung sehingga harus “dilempar” ke rumah sakit kecil yang jaraknya jauh dari domisili. "Semoga bisa cepat ditambah ruang rawatnya," ujarnya. Meski ada sejumlah kendala, Jokowi memastikan Kartu Sehat jalan terus.
M. ANDI PERDANA