TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Pereira mengatakan partainya belum menutup pintu untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah mendatang. Meski begitu, Andreas berkukuh bahwa partainya memiliki sistem sendiri dalam mengusung calon dalam pemilihan kepala daerah.
"Selamanya kami tidak pernah menutup pintu. Yang meninggalkan PDIP kan Pak Ahok. Pintu tetap terbuka, tapi dia yang pergi mau gimana?" katanya saat ditemui selepas acara diskusi "Ancaman Baru Deparpolisasi" di gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.
Andreas menambahkan, PDIP menghormati keputusan Ahok jika maju dalam pilkada DKI lewat jalur independen. Ia menuturkan, bila memutuskan ingin didukung PDIP, Ahok harus melewati mekanisme partai.
Dalam mekanisme tersebut, Ahok harus lolos proses penyaringan dan penjaringan. Andreas menambahkan, Ahok dan PDIP sama-sama memiliki tiket untuk bersaing dalam pilkada 2017. Ahok dengan dukungan KTP-nya dan PDIP yang bisa mengusung calon sendiri. "Pak Ahok harus memilih, tidak bisa dua-duanya," ucapnya.
Kalaupun Ahok tetap memilih lewat jalur independen, Andreas mengatakan partainya siap mengusung nama lain untuk maju dalam pilkada DKI 2017. "Untuk calon, kami juga siap dengan stok-stok kader yang ada," ujarnya.
Ia menuturkan partainya siap bicara dengan partai lain terkait dengan pemberian dukungan kepada calon yang akan maju. Meski bisa mengusung calon sendiri, Andreas menambahkan, partainya masih melihat konstelasi politik yang ada.
AHMAD FAIZ