TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Sandiaga Uno hari ini mendatangi kantor Kaskus. Kendati mengatakan datang untuk bertemu teman lama, salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta itu tak menampik bahwa dia juga akan membicarakan strategi kampanye digitalnya.
"Pasti ada rencana kampanye lewat Kaskus. Kami bicara kemungkinan digital campaign dan digital strategi melalui outlet seperti Kaskus," kata Sandi, sapaan akrab Sandiaga, di kantor Kaskus, Kamis, 17 Maret 2016.
Baca: Maju Pilgub, Sandiaga Uno Belajar dari Ridwan Kamil
Menurut Sandiaga, sosialisasi pada era ini harus memanfaatkan teknologi, terutama lewat media sosial. Apalagi untuk menyasar masyarakat dalam rentang usia 18-35 tahun, Sandi menyebutkan, tidak ada jalan lain selain melalui digital campaign.
Sandiaga menyadari akan ada risiko jika melakukan kampanye digital, salah satunya kampanye hitam. "Waktu pertama kali masuk ranah politik, saya menyadari sekali hal itu. Itulah kenapa keluarga saya tidak pernah mengizinkan saya masuk politik karena black campaign," ujar Sandi.
Baca: Merasa Underdog, Sandiaga Uno Optimistis Diusung Gerindra
Kampanye hitam dan dunia digital, kata Sandiaga, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bagi dia, kampanye hitam bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk dirinya sendiri.
Meskipun begitu, Sandiaga tidak ingin dunia digital justru menjadi pemecah persatuan pada masa depan. Ia mengimbau masyarakat memanfaatkan digital untuk menciptakan optimisme, bukan sebagai alat untuk menjatuhkan.
Chief Executive Officer Kaskus Andrew Darwis membenarkan bahwa media sosial paling rentan terhadap menjamurnya kampanye hitam. Angka kampanye hitam akan meningkat menjelang pemilihan umum atau kepala daerah. Andrew menyebutkan banyak meme (gambar lelucon) yang diciptakan masyarakat untuk menjatuhkan salah satu calon.
Baca juga: Makan Malam dengan Sandiaga Uno, Ridwan Kamil: Urusan Pasar
Andrew menyebutkan bahwa Kaskus telah menyiapkan fasilitas “Lapor Hansip” untuk mengantisipasi hal tersebut. Fitur ini dilakukan dengan meminta bantuan user itu sendiri untuk melapor jika terjadi kejanggalan. "Kalau ada yang melakukan, laporkan, dan itu akan dihapus," tutur Andrew.
LARISSA HUDA