TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan sebelas anggota polisi yang terluka saat demonstrasi 4 November, saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Ada sebelas yang diopname di Rumah Sakit Polri, satu di RSPAD dan dua masyarakat juga dirawat di RSPAD," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Ahad, 6 November 2016.
Dari sebelas orang yang dirawat di RS Polri, satu di antaranya mengalami luka paling parah. Dia tertusuk bambu runcing di bagian perut. "Luka mereka, luka terbuka karena lemparan batu. Yang paling parah luka tertusuk bambu," katanya.
Baca: Demo 4 November, 3 Organisasi Menolak Dituding Provokator
Saat ditanya mengenai pelaku penusukan terhadap polisi itu, Awi mengaku belum diketahui. Kepolisian, kata dia, masih menyelidiki melalui rekaman video ataupun foto yang dikumpulkan. "Sedang dicari dan diselidiki lewat rekaman-rekaman video saat demo," katanya.
Pada Jumat lalu, sekitar 200 ribu massa dari berbagai organisasi masyarakat Islam berunjuk rasa di depan Istana Negara. Mereka menuntut Presiden Jokowi segera menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Demo yang awalnya berlangsung damai menjadi ricuh sekitar pukul 19.30 WIB. Massa terlibat aksi lempar batu dan botol air mineral dengan petugas pengamanan. Polisi pun sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Baca: Kasus Ahok, Polisi: Buni Yani Berpotensi Jadi Tersangka
Adapun Ahok diduga melakukan penistaan agama melalui pidatonya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Pidato Ahok tersebut menjadi viral setelah Buni Yani mengunggah video dengan transkrip yang ia buat di akun media sosialnya.
Saat itu ahok menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51. Belakangan diketahui Buni Yani mengaku melakukan kesalahan dalam mentranskrip pidato Ahok itu. Ia mengaku tidak mencantumkan kata 'pakai' dalam transkripnya.
INGE KLARA
Baca juga:
Kerusuhan Penjaringan, Polisi Tetapkan 13 Tersangka
Ada Aliran Dana untuk Demo 4 November, Ini Kata GNPF-MUI