Ibu Muda Nekat Jual Anak di Kandungan untuk Bayar Utang

Reporter

Editor

Minggu, 14 Februari 2010 18:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang ibu berusia 24 tahun, warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara, nekat menawarkan anak yang masih di dalam kandungan demi melunasi utang sebesar Rp 550 ribu. Padahal, saat ini usia kandungan perempuan tersebut baru sekitar delapan bulan.

"Saya melakukan ini, karena sudah tidak punya uang sama sekali," kata S, saat ditemui di rumah kontrakkan berukuran 3x5 meter, yang baru ditempati selama tiga hari, di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara, Minggu (14/2).

Isi kandungan yang bakal menjadi anak kedua wanita kelahiran
Bogor itu telah ditawarkan kepada dua orang yang siap membeli seharga sekitar Rp 1 juta. Sedangkan anak pertama wanita tersebut yang berusia 10 tahun dirawat oleh orang tua suaminya, di Palopo, Sulawesi Selatan.

Hanya, saat ditanya siapa calon pembeli anaknya, ia menolak menyebutkan identitasnya. Alasannya ia takut dan tidak ingin masalah ini menjadi panjang. "Tapi saya memberi syarat ke mereka (calon pembeli) supaya tetap bisa menengok anak," ujar wanita tersebut.

Ia dan suaminya yang berusia 29 tahun, berdalih terpaksa melakukan perbuatan melawan hati nurani ini dengan alasan kemiskinan. Situasi keduanya diperparah dengan pemecatan sang suami yang bekerja sebagai juru mudi kapal tongkang milik PT Inti Lintas Tirta Nusantara, sejak Januari lalu.

Sehingga, selain untuk membayar utang, uang tersebut juga bisa dipakai sebagai biaya pascapersalinan. Sedangkan utang sebesar Rp 550 ribu kepada seorang pemilik rumah kontrakan yang pernah ia tinggali sebelumnya, di Kampung Sawah, Tanjung Priok, itu harus dilunasi sebelum 22 Februari.

Tujuannya, agar ijazah dan buku pelaut milik suaminya yang dijaminkan bisa segera diambil untuk keperluan pekerjaan. "Karena dia mendapat tawaran berlayar ke
Banjarmasin pada tanggal 22 Februari," kata dia.

Pada tanggal tersebut, sang wanita juga harus membayar kekurangan uang kontrak rumah yang ia tempati saat ini sebesar Rp 250 ribu. Sebelumnya, ia telah membayar Rp 50 ribu kepada pemiliknya, agar bisa tinggal di rumah itu.

Perwakilan Forum Bersama Penggugat Kampung Beting Ricardo Hutahaean, yang kerap memperhatikan kehidupan warga Kampung Beting, menganggap cara wanita tersebut merupakan salah satu modus penjualan anak. Pasalnya, Ricardo melanjutkan, kejadian serupa sudah pernah terjadi di perkampungan itu.

"Mereka menjual anak dengan dalih mengganti ongkos persalinan," kata Ricardo. "Dengan harga rata-rata dibawah Rp 5 juta."

Saat Tempo berkunjung, lingkungan sekitar dan rumah sang wanita tersebut cukup memprihatinkan. Selain berada di ujung gang sempit, jalan menuju rumah itu digenangi banjir setinggi mata kaki.

Rumah berdinding batako ini hanya beratapkan asbes seadanya. Sirkulasi udara di dalam rumah hanya ditopang oleh satu jendela dan pintu di bagian depan.

Ruangan lain di dalam rumah itu hanya sebuah kamar mandi tanpa pintu dengan dinding berlumut. Satu-satunya penerangan di rumah yang hanya memiliki satu tempat tidur tersebut berada di tengah-tengah ruangan berupa lampu pijar.

WAHYUDIN FAHMI

Berita terkait

5 Bayi jadi Korban Perdagangan Anak, Ibu dan Pembeli Kenal Lewat Grup Adopsi

24 Februari 2024

5 Bayi jadi Korban Perdagangan Anak, Ibu dan Pembeli Kenal Lewat Grup Adopsi

Polres Metro Jakarta Barat menetapkan tiga tersangka atas jual beli bayi.

Baca Selengkapnya

Penakluk Benua Antarktika

28 Januari 2024

Penakluk Benua Antarktika

Diansyah Putri Handayani menjadi perempuan Indonesia pertama yang mencapai Benua Antarktika. Bagaimana kisahnya?

Baca Selengkapnya

Polisi Bongkar Perdagangan Anak: Ditampung di Bekasi, Dijual Sampai Rp 23 Juta

28 Juni 2023

Polisi Bongkar Perdagangan Anak: Ditampung di Bekasi, Dijual Sampai Rp 23 Juta

Kasus perdagangan anak ini berawal dari laporan di Polda Sulawesi Tengah akan adanya penculikan anak yang setelah ditelusuri ternyata bukan diculik.

Baca Selengkapnya

Suhendra Ayah Sejuta Anak dari Bogor Divonis 4 Tahun Penjara

17 Mei 2023

Suhendra Ayah Sejuta Anak dari Bogor Divonis 4 Tahun Penjara

Suhendra si Ayah Sejuta Anak ditangkap jajaran Polres Bogor pada akhir September 2022 atas dugaan melakukan tindak pidana perdagangan anak

Baca Selengkapnya

Pasutri Asal Amerika Terancam Hukuman Mati di Uganda

22 Desember 2022

Pasutri Asal Amerika Terancam Hukuman Mati di Uganda

Awalnya suami istri asal Amerika itu mendapat tuduhan penyiksaan berat terhadap anak laki-laki berusia 10 tahun, tapi sekarang terancam hukuman mati

Baca Selengkapnya

Praktek Perdagangan Anak di Balik Modus Adopsi Yayasan Ayah Sejuta Anak

29 September 2022

Praktek Perdagangan Anak di Balik Modus Adopsi Yayasan Ayah Sejuta Anak

Seorang pria melakukan perdagangan anak dengan modus adopsi. Lewat Yayasan Ayah Sejuta Anak mengumpulkan para ibu hamil.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Perdagangan 30 Anak di Jambi

15 April 2022

KPAI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Perdagangan 30 Anak di Jambi

KPAI menyebut sudah ada 16 anak yang dalam perlindungan lembaga layanan perlindungan anak di Jambi, dari Dinas Sosial.

Baca Selengkapnya

Tim Relawan Kemanusiaan Flores Laporkan Dugaan Perdagangan Anak ke Mabes Polri

23 Maret 2022

Tim Relawan Kemanusiaan Flores Laporkan Dugaan Perdagangan Anak ke Mabes Polri

Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores akan melaporkan dugaan dugaan pidana perdagangan anak yang berasal Jawa Barat di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya

Eks Rekan Jeffrey Epstein Tewas Gantung Diri di Penjara

20 Februari 2022

Eks Rekan Jeffrey Epstein Tewas Gantung Diri di Penjara

Seorang agen model Prancis yang dekat dengan pemodal Amerika Serikat sekaligus predator seks anak Jeffrey Epstein, ditemukan tewas di sel penjara

Baca Selengkapnya

Kisruh Satelit Orbit 123

26 Januari 2022

Kisruh Satelit Orbit 123

Menteri Mahfud Md. mengumumkan adanya dugaan korupsi dalam pengadaan dan penyewaan satelit orbit 123 derajat Bujur Timur.

Baca Selengkapnya