Tujuh Puluh Ribu Keluarga di Bantaran Kali akan Direlokasi
Reporter
Editor
Senin, 15 Februari 2010 14:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah berencana merelokasi keluarga yang tinggal di bantaran kali Ciliwung ke rumah susun sewa (rusunawa). Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, kini hanya tinggal sekitar 70 ribu keluarga yang tinggal di bantaran kali itu, mulai dari sekiitar hulu Ciliwung hingga Manggarai. Warga yang tinggal di bantaran kali diminta pemerintah untuk tinggal di rusunawa, agar sungai bisa berfungsi secara normal.
Fauzi mengatakan pilot project relokasi akan digelar tahun depan. Studi dan perencanaannya dimulai tahun ini. Ia berharap, biaya pembebasan lahan dan pembangunan didanai pemerintah pusat. “Biaya perawatannya dari daerah.” Namun, Gubernur belum bersedia membeberkan nilai proyek relokasi dan pembagian untuk pusat dan daerah.
Pemerintah sebenarnya sudah menawarkan rusunawa. Sebagian keluarga sudah menempati rusunawa. Tapi, banyak yang tak tertarik karena lokasinya jauh, sehingga memerlukan ongkos transportasi dan waktu tambahan. Lokasi lain sedang dicari untuk ditawarkan. “Di Kebon Baru dan Pengadegan, Jakarta Selatan,” kata Gubernur.
Upaya ini tidak mudah karena pencarian lokasi baru itu banyak menghadapi kendala. Yang paling utama, “Tidak ada tanah dan harganya terlalu tinggi,” ujar Gubernur. BPN sudah meminta harga tanah itu sesuai dengan nilai jual objek pajak. Tapi banyak warga yang tidak terima.