Biro Hukum DKI Disarankan Diperkuat Pengacara

Reporter

Editor

Kamis, 6 Januari 2011 16:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Untuk mengamankan aset DKI senilai Rp 498 triliun dari sengketa aset. anggota Komisi A DPRD DKI, William Yani menyarankan agar Biro Hukum DKI diperkuat dengan pengacara profesional dari pihak luar. "Biro hukum menangani masalah yang terlalu luas, jadi sebaiknya diperkuat dengan pengacara profesional yang bekerja di bawah Biro Hukum," kata William kemarin.

Ia mengatakan, dengan adanya pengacara profesional dengan kemampuan dan pengalaman yang lebih dibanding Biro Hukum di bidang sengketa aset, diharapkan tingkat kekalahan Pemprov dapat diminimalisir. "Jadi ini bukan masalah pengacara papan atas atau apa. Ini mempertimbangkan masalah pengalaman," ujarnya. Menurut William, lebih baik keluar sedikit dana lagi untuk membayar pengacara daripada kehilangan aset. Ia menyarankan pengacara ini bersifat ad hoc dan terikat kontrak dalam jangka waktu tertentu.

Menurut William, banyaknya kasus sengketa aset Pemprov disebabkan arsip mengenai aset dibuat dengan kurang detail, sehingga petugas pencatatan sulit untuk membuktikan bahwa sebuah aset merupakan milik Pemprov. Ia menyarankan agar aset-aset yang belum dilengkapi surat segera dibenahi. Ia juga mengatakan sebaiknya Biro Hukum dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) bekerja sama mendata dan memberikan kriteria atas aset-aset Pemprov. "Diberi kriteria bermasalah, tidak bermasalah, potensial bermasalah. Lalu yang bermasalah dan potensial bermasalah itu harus diperhatikan," ujarnya.

Sensus DKI mencatat jumlah total aset milik Pemprov mencapai Rp 498 triliun. Sensus ini dilakukan untuk mengurangi potensi hilangnya aset DKI seperti yang selama ini terjadi. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Sukri Bey mengatakan meski sudah disensus, masih banyak pihak yang mencoba mengklaim sejumlah aset DKI sebagai miliknya.


RATNANING ASIH

Berita terkait

Pemkot Jakarta Utara Terima Lahan dari Pengembang Senilai Rp 1,2 Triliun

15 November 2021

Pemkot Jakarta Utara Terima Lahan dari Pengembang Senilai Rp 1,2 Triliun

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara menerima kewajiban pengembang berupa lahan dari PT Wilhara Prima Realty senilai Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

BPAD Pastikan Aset Korpri yang Dijual Bukan Milik Pemprov DKI

15 November 2019

BPAD Pastikan Aset Korpri yang Dijual Bukan Milik Pemprov DKI

Berdasarkan laporan yang diterima Pujiono, aset milik Korpri DKI memang banyak dijual oleh pihak di internal mereka sendiri.

Baca Selengkapnya

Pindah Ibu Kota Baru, Aset di Jakarta Akan Ditawarkan ke Swasta

18 September 2019

Pindah Ibu Kota Baru, Aset di Jakarta Akan Ditawarkan ke Swasta

Pemerintah akan menawarkan aset di Jakarta paling cepat tahun depan saat pindah ke ibu kota baru.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut DKI Masih Dihantui Persoalan Aset

15 Maret 2019

Anies Baswedan Sebut DKI Masih Dihantui Persoalan Aset

Anies Baswedan bakal mengerahkan jajaran pemda untuk bekerja merampungkan berbagai persoalan, termasuk masalah aset.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Peralihan Aset di Kayu Putih kepada Anggota DPR

23 November 2018

Cerita di Balik Peralihan Aset di Kayu Putih kepada Anggota DPR

Warga Kayu Putih, Jakarta Timur menggugat ke pengadilan karena aset DKI yaitu jalan lingkungan ditutup pembeli lahan, anggota DPR dari Partai Hanura.

Baca Selengkapnya

Mafia Tanah Aset DKI, Daftar Lahan yang Hilang dan Terancam Lepas

8 September 2018

Mafia Tanah Aset DKI, Daftar Lahan yang Hilang dan Terancam Lepas

Ratusan ribu meter persegi aset milik Pemerintah DKI Jakarta hilang dan ribuan lainnya terancam lepas yang diduga dilakukan oleh mafia tanah.

Baca Selengkapnya

Mafia Tanah Merajalela, 179 Ribu Meter Persegi Lahan DKI Lepas

8 September 2018

Mafia Tanah Merajalela, 179 Ribu Meter Persegi Lahan DKI Lepas

Mafia tanah diduga bermain sehingga lahan DKI seluas 17,9 ha lepas pada periode 2008-2016.

Baca Selengkapnya

Mafia Tanah Aset DKI, Lahan 74 Ribu Meter Persegi Terancam Hilang

8 September 2018

Mafia Tanah Aset DKI, Lahan 74 Ribu Meter Persegi Terancam Hilang

Pemerintah DKI Jakarta kalah di pengadilan pertama, dan telat mengajukan banding yang diduga akibat permainan mafia tanah.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bela Teguh Hendarwan soal Aset Lahan Waduk Rorotan

31 Agustus 2018

Anies Baswedan Bela Teguh Hendarwan soal Aset Lahan Waduk Rorotan

Pelapor mengklaim memiliki tanah seluas 9,26 ha di waduk, Anies Baswedan menjelaskan telah memberi bantuan ke Teguh sejak jadi saksi.

Baca Selengkapnya

Pejabat DKI Jadi Tersangka, 1400 Aset Lahan Belum Bersertifikat

31 Agustus 2018

Pejabat DKI Jadi Tersangka, 1400 Aset Lahan Belum Bersertifikat

Dari 2.900 bidang lahan milik pemerintah Jakarta, aset yang telah memiliki sertifikat hanya sekitar 1.500 bidang lahan.

Baca Selengkapnya