MRT Jakarta Gunakan Sistem Pengaman Canggih

Reporter

Editor

Kamis, 10 November 2011 09:52 WIB

Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Tokyo - Jika sudah beroperasi pada 2016 nanti, seluruh rangkaian kereta Mass Rapid Transit yang beroperasi di Jakarta akan dilengkapi sistem pengamanan terpadu. Sistem ini akan mencegah terjadinya tabrakan kereta.

Sistem pengamanan terpadu itu, menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, akan berbasis sistem komunikasi yang menghubungkan kereta dengan pusat kontrol. "Jadi, MRT nanti, misalnya, tidak lagi menggunakan tiang sinyal seperti yang sekarang masih dipakai di jalur kereta api," kata Tribudi yang ditemui di tengah acara pameran Mass Trans Innovation Japan 2011 di Makuhari Messe, Tokyo, Jepang, Kamis, 10 November 2011 pagi.

Tribudi menjelaskan, setiap rangkaian kereta MRT nantinya akan dilengkapi ATP (Automatic Train Protection). Alat ini secara otomatis akan menghentikan kereta jika terjadi hambatan di jalur rel yang akan dilalui. "Dengan demikian, tabrakan kereta bisa dicegah," kata Tribudi.

Dengan sistem ini, tak perlu lagi tiang sinyal kereta yang sekarang masih umum dipakai. "Nantinya, sinyal dikirim langsung ke kabin masinis, tidak lagi melalui tiang di pinggir rel yang bisa tak berfungsi bila listrik mati," tambah Tribudi lagi.

Sistem pengaman lain adalah Train Automatic Stop Control (TASC). Sistem ini akan menghentikan kereta persis di titik yang ditentukan. Dengan sistem ini, tingkat presisi penghentian kereta agar sesuai dengan pintu masuk penumpang bisa diandalkan.

Adapun untuk menjalankan kereta digunakan sistem Automatic Train Operation (ATO). Melalui sistem ini, gerak maju kereta dikontrol agar tepat waktu. "Seluruh modul sistem itu dikendalikan dari pusat kontrol di Stasiun Lebak Bulus," kata Tribudi.

Menurut Tribudi, bagi dia ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam operasi MRT nantinya. "Yang pertama safety. Kedua safety. Dan ketiga safety," kata mantan pengusaha properti ini sambil tersenyum.

Di tempat yang sama, Manpalagupta, Kepala Biro Komunikasi PT MRT Jakarta, menegaskan bahwa di setiap stasiun penghentian MRT nantinya dilengkapi pagar yang memisahkan penumpang yang sedang menunggu kereta dengan jalur rel yang akan dilewati kereta. "Jadi akan tertutup. Tak ada orang yang bisa jatuh ke rel," kata Gupta.

Ia bercerita, di berbagai negara, stasiun kereta sering menjadi tempat populer untuk bunuh diri dengan terjun ke rel saat kereta tiba. "Itu yang akan kita cegah," kata Gupta.

MRT Jakarta direncanakan akan beroperasi pada 2016 nanti. Jalur tahap pertama yang akan dibangun adalah jalur Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang sekitar 14 kilometer. Sebagian dari stasiun MRT di jalur ini akan berada di bawah tanah. Jalur ini kemudian akan disambung pembangunannya hingga ke Kampung Bandan, daerah Kota.

DARU PRIYAMBODO - TOKYO

Berita terkait

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

12 Mei 2019

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

Sistem kereta bawah tanah atau MRT pertama Qatar akhirnya dibuka untuk umum setelah enam tahun pembangunan.

Baca Selengkapnya

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

6 November 2018

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjanjikan, kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dapat diakses warga pada Januari-Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

1 November 2018

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya segera akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT dan bus Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

31 Oktober 2018

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana optimistis moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) fase pertama dapat beroperasi pada Maret 2019.

Baca Selengkapnya

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

26 Oktober 2018

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

Dewan tidak bisa memberikan persetujuan sebelum Perda tentang PMD PT MRT direvisi.

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

25 Oktober 2018

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah sepakat dengan Indonesia soal Perjanjian Pinjaman Official Development Assistance buat proyek MRT.

Baca Selengkapnya

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

11 Oktober 2018

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

Dewan Transportasi Kota Jakarta minta DKI dan PT MRT Jakarta menyusun standar pelayanan minimal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Vandalisme menimpa kereta MRT di Depo Lebak Bulus dan pelakunya sudah kabur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

Kereta mass rapid transit atau MRT di Depo Lebak Bulus dicoret-coret orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya