TEMPO.CO, Depok - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok berencana mengajukan tambahan waktu perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) sampai Agustus 2012 kepada Kementerian Dalam Negeri. Dinas Kependudukan ini baru menerima alat perekaman tambahan pada 10 hari terakhir. "Tidak ada solusi lain selain meminta tambahan waktu," kata Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, Epi Yanti, Rabu, 18 April 2012.
Perekaman data e-KTP di Depok sampai saat ini baru 595.057 jiwa (58,34 persen) dari 1.020.002 jiwa wajib KTP. Padahal Kementerian Dalam Negeri menargetkan perekaman data selesai pada 30 April 2012. Jika dikalkulasi, pendataan e-KTP di Depok akan selesai pada Agustus 2012 dengan rata-rata perekaman 3 ribu per hari sejak September 2011 lalu. "Dalam 10 hari terakhir, kami mampu merekam 6 ribu jiwa per hari," kata Epi.
Menurut Epi, hitungan tersebut adalah akumulasi dari mulai penerapan September 2011-Agustus 2012. Penambahan waktu tidak akan dilakukan jika 85 persen alat perekam yang dibutuhkan diberikan sejak awal. "Tapi alatnya baru bulan ini ditambah. Bahkan 20 alat terakhir diterima pekan lalu," katanya.
Dinas Kependudukan, kata Epi, akan berkoordinasi dengan DPRD Kota Depok untuk mendatangi Kementerian Dalam Negeri. "Kami akan membicarakan mengenai penambahan waktu," katanya.
Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok Yenny Fransisca mengatakan saat ini Dinas Kependudukan memiliki 90 alat perekam e-KTP. Tapi hanya 84 alat yang bisa digunakan dan enam alat lainnya tidak terpakai karena rusak. "Tapi alat yang baru lengkap itu akan ditarik lagi pada 30 April 2012," katanya.
Menurut Yenny, Kementerian Dalam Negeri akan menarik 66 alat perekam data yang dipinjamkan ke Dinas Kependudukan. Sementara 24 alat lainnya adalah hibah Kementerian untuk Depok. "Padahal alat-alat ini baru datang," katanya.
Yenny mengatakan Dinas Kependudukan berencana membeli alat perekam data e-KTP dengan dana APBD. Tapi, katanya, sampai saat ini alat itu belum tersedia di pasaran karena dikuasai oleh konsorsium. "Kami akan memantau pasar dulu. Setelah itu, kami akan buka pelelangan," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita terkait
Viral Bea Cukai Dikabarkan Tahan Parasut Paralayang Atlet, Ini Kronologinya
1 menit lalu
Bea Cukai dikabarkan menahan parasut paralayang milik seorang atlet Jambi.
Baca SelengkapnyaBamsoet Bahas Perubahan Tatib MPR, Rancangan UU MPR Hingga Bentuk Hukum PPHN
6 menit lalu
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menuturkan bahwa rapat pimpinan (Rapim) MPR RI memutuskan untuk menggelar rapat gabungan pimpinan MPR RI dengan pimpinan fraksi DPR dan kelompok DPD pada tanggal 30 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBamsoet : Gotong Royong dan Menghidupi Kewajiban Check and Balances
10 menit lalu
Ragam persoalan baru yang menjadi tantangan riel, utamanya di sektor ekonomi, terus tereskalasi akibat ketidakpastian global yang berlarut-larut sekarang ini.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat
13 menit lalu
Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas bandara terjatuh dari tangga pesawat, viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHasil Thailand Open 2024: Alami Masalah Lutut, Komang Ayu Cahya Dewi Tersingkir di Perempat Final
19 menit lalu
Komang Ayu Cahya Dewi terlihat mengalami masalah pada lutut kanannya saat melawan wakil Cina Han Yue dalam laga perempat final Thailand Open 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Pemeran Film Tarot
20 menit lalu
Film Tarot arahan sutradara Spenser Cohen dan Anna Halberg
Baca SelengkapnyaDua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
24 menit lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaSoal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan
24 menit lalu
Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.
Baca SelengkapnyaDaftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia
29 menit lalu
Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel
Baca SelengkapnyaProfil Tanzania, Lawan Timnas Indonesia dalam Uji Coba Sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2026
29 menit lalu
Duel Timnas Indonesia vs Tanzania nanti akan menjadi pertemuan kedua mereka sepanjang sejarah. Bagaimana profil tim asal benua Afrika tersebut?
Baca Selengkapnya