Tagih Janji Jokowi Lewat Twitter  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 9 Oktober 2012 15:30 WIB

Joko Widodo alias Jokowi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hak asasi manusia Usman Hamid meminta agar masyarakat Jakarta melakukan kontrol politik terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Cara itu bisa ditempuh melalui ruang publik digital, seperti Twitter dan Facebook.

"Perlu ada gerakan tagih janji gubernur lewat media yang efektif saat ini seperti Twitter ataupun Facebook," ujar Usman usai seminar publik Evaluasi Pasca Pemilukada DKI Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2012.

Dia mengatakan, di ruang publik digital, visi dan misi Jokowi dan Ahok dapat dipantau dan dikritisi oleh masyarakat dengan percakapan sehari-hari. "Segala kepentingan publik bisa dibicarakan dengan bahasa sehari-hari dengan dimensi yang lebih rasional dan kritis," kata Usman.

Dia mencontohkan, ramainya dukungan masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi melalui Twitter dapat mengumpulkan petisi agar kasus simulator SIM diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, bukan ditangani Kepolisian Republik Indonesia.

Begitu pula pada saat pemilihan umum kepala daerah Jakarta yang berlangsung September lalu. Usman sempat membuat isu mengenai stop politik SARA yang seringkali digaungkan beberapa calon gubernur dan wakil gubernur pada saat kampanye. "Saat dilontarkan di media seperti Twitter, ternyata cukup efektif," katanya.

Untuk itu, menurut dia, ruang publik digital mesti dikelola sehingga dapat menghasilkan basis politik yang nyata. Karena pada saat ini, ada semacam transformasi ruang publik offline ke digital. "Internet saat ini memiliki relasi yang mistis pada demokrasi. Itu tergantung siapa pengguna Internetnya," ujarnya.

Ketika Pemilukada Jakarta putaran pertama, Usman mengakui memilih pasangan calon gubernur Faisal Basri dan Biem Benyamin. Dia pun mendata pendukung pasangan itu melalui Twitter dan bisa didata mencapai 27 ribu orang. Hasil "kegaduhan" di linimasa itu ternyata terbukti di dunia nyata. Hasilnya pun hampir sama, bahkan dapat menyaingi suara pasangan calon Gubernur Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini.

Dia menilai, media sosial memiliki prospek yang sangat besar untuk menggiring isu politik. "Meski tidak bisa menjawabnya, setidaknya bisa membicarakan hal politik dengan bahasa sehari-hari."

SUTJI DECILYA

Terpopuler:

Jokowi: Saya Belum Pasti Dilantik 15 Oktober

SBY Teken SK Pengesahan Jokowi Hari Ini

Bekas SMA Jokowi Gelar Doa Bersama

Kemendagri: Pelantikan Jokowi 15 Oktober

Panwaslu Terima Aduan Pelanggaran Hingga 7 Oktober

Berita terkait

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

4 jam lalu

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

7 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

7 jam lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

7 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

8 jam lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

8 jam lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

9 jam lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

9 jam lalu

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?

Baca Selengkapnya

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

10 jam lalu

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

Presiden Jokowi akan evaluasi PSN dan KEK pada akhir Juni, yang tidak lolos kriteria tidak akan dilanjutkan. Tak ingin bebani pemerintahan berikutnya

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

10 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya