Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama bersyukur karena Pemerintah DKI Jakarta memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya di atas rata-rata. Bahkan, dia menyebutkan SDM DKI di berbagai dinas DKI itu “luar biasa.”
Tapi, kata dia, karena SDM yang luar biasa di dinas-dinas itulah dia memarahi mereka. Sebab, walau pintar dan hebat, mereka tidak mau memotong anggaran yang dinilai Ahok lebih tinggi dari standar yang normal.
“Sekali, dua kali, (mereka) enggak mau memotong anggaran. Ketiga kali saya harus pakai ngambek (agar anggaran dipotong)," kata Ahok, sembari tertawa dalam seminar antikorupsi di Balai Agung, Kompleks Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 28 November 2012. Peserta seminar ini adalah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dia bercerita soal pemangkasan anggaran dalam APBD 2013 yang sampai kini belum disahkan. Ahok dan Gubernur Joko Widodo akan memaksa semua dinas-dinas di DKI untuk ikut aturan. "Kami tidak minta dan memaksa mereka. Tapi kalau enggak sesuai aturan ya kami harus paksa. Toh, bukan buat kepentingan kami, tapi buat kepentingan masyarakat Jakarta," kata dia.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
4 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.