Seorang warga mengatur kendaraan yang melintas di ruas jalan tol Jakarta-Merak Km 57, Serang, Banten, (11/1). Akses tol Jakarta- Merak kembali dibuka degan sistem buka tutup walaupun masih terdapat genangan setinggi 30 cm. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Banjir yang menggenangi jalan tol Tangerang-Merak di Kilometer 57-59 hingga Jumat, 11 Januari 2013 ini terlihat menyusut. Ketinggian air saat ini 50 sentimeter dan lokasi yang banjir sudah bisa dilalui kendaraan.
"Tol sudah mulai kami buka siang ini," ujar Direktur Teknik PT Marga Mandala Saksi, Sunarto Sastrowiyoto, di lokasi banjir, Jumat siang, 11 Januari 2013.
Meski jalan tol sudah dibuka, kemacetan panjang di sejumlah titik di ruas tol itu belum bisa terurai karena kendaraan masih berjalan pelan. Satu jalur tol di Kilometer 55-60 digunakan untuk tenda pengungsian warga di sekitar tol yang rumahnya kebanjiran. "Sistem buka tutup masih kami berlakukan," kata Sunarto.
Berdasarkan pantauan Tempo, banjir masih mengenangi jalan tol di Kilometer 59 dengan ketinggian air sekitar 30-50 sentimeter. Meski ketinggian air cukup rendah, arus air yang cukup deras membuat pengendara berhati-hati melintasi genangan air tersebut. Kemacetan panjang masih terlihat hingga puluhan kilometer dari arah Jakarta maupun arah Merak.
Antrian kendaraan dari arah Jakarta mengular dari Km 47 hingga Km 59 titik utama banjir. Sedangkan kemacetan di arah Merak mengular hingga tiga kilometer. Lepas dari titik banjir, para pengendara harus melalui tenda pengungsian warga korban banjir yang berjejer di lajur kiri-kanan tol tersebut. Para pengungsi banyak yang meminta sumbangan ke para pengendara.
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
22 jam lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.
