Kereta listrik tidak dapat beroperasi akibat banjir menggenangi Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (17/1). Selain merendam stasiun, banjir akibat hujan dan luapan sungai Ciliwung tersebut merendam sejumlahruas jalan ibu kota sehingga tidak dapat dilalui. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia menyatakan terjadinya penurunan jumlah penumpang kereta rel listrik akibat banjir yang menggenangi Jakarta. "Memang karena banjir ini, jumlah penumpang KRL turun sampai 50 persen," kata Kepala Humas KAI Mateta Rijalulhaq saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Januari 2013.
KRL biasanya mengangkut 450 ribu penumpang Jabodetabek, kini merosot menjadi 225 ribu orang per hari akibat banjir. Mateta mengungkapkan, ada beberapa rute yang masih belum bisa dilalui karena tergenang banjir. "Seperti Manggarai, Sudirman, Jakarta Kota, dan Kampung Bandan," ujarnya.
Perjalanan KRL yang melewati rute-rute tersebut akan kembali beroperasi setelah banjir surut. KAI juga masih menunggu penyelesaian perbaikan tanggul di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo mengatakan, perbaikan tanggul di Jalan Latuharhari yang jebol ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Soalnya, tumpahan air dari Kali Ciliwung cukup deras sehingga menyulitkan perbaikan. "Kalau membangun jembatan mungkin bisa selesai dalam waktu tertentu," ujarnya.
Perbaikan tanggul juga terkendala debit air yang sangat deras. Akibatnya, batu yang digunakan untuk menahan air kerap tergeser oleh air. Namun Ery yakin perbaikan kali bisa segera selesai selama ketinggian Kali Ciliwung tidak naik. (Baca: Tanggul Kanal Barat Jebol, Butuh Batu 450 Kubik)
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.