Keroyok Polisi, Petugas Keamanan Bandara Ditangkap  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 24 Januari 2013 19:17 WIB

Ilustrasi. (Unay Sunardi)

TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno Hatta menangkap empat petugas security Avsec Bandara Soekarno Hatta yang diduga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Komisaris Rishian Krisna Budhi, Kepala Unit I Subdit II Dit. Narkoba Polda Banten.

Keempat petugas keamanan bandara tersebut MZ, VH, HR dan ZM hingga saat ini masih dalam pemeriksaan intensif di Polres Bandara Soekarno Hatta. "Mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara," ujar Kapolres Bandara Soetta Komisaris CH Patoppoi, Kamis 24 Januari 2013.

Rishian Krisna Budhi, dikeroyok petugas security Avsec sebelum berangkat ke Makasar di Terminal 1A kebarangkatan tepatnya pintu masuk Crew (Penumpang Non Bagasi), Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 23 Januari 2013 sore. Akibat pengeroyakan tersebut korban mengalami luka memar pada bagian mata dan wajah, luka lecet pada siku tangan sebelah kanan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kasus pengeroyokan itu, terjadi sekitar pukul 16.15., ketika Rishian hendak terbang ke Makasar dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 782. Saat cek in ke counter tiket, Rishan membawa putrinya ke dalam sekaligus melepas rindu karena saat itu hanya dia sendiri yang berangkat. Setelah melakukan cek in, Rishian ingin mengantarkan kembali putrinya keluar menemui istrinya sembari mengambil tas di dalam mobil.

Sebelum keluar, Rishian berpamitan dahulu kepada security senior yang bertugas disitu dan diperkenankan. Sayangnya, empat security lainnya, yaitu berinisial MZ, VH, HR dan ZM tidak mengetahui kalau korban sudah diizinkan keluar. Namun, baru berapa langkah keluar dari pintu masuk, rambut Rishian langsung ditarik petugas security dari Avsec bandara tersebut.

Rishian yang saat itu mengenakan baju preman langsung dikeroyok secara beramai-ramai dan tidak bisa berbuat banyak. Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka memar pada bagian mata dan wajah, luka lecet pada siku tangan sebelah kanan. Pengeroyokan itu berhenti setelah dilerai petugas lain. Kasus pengeroyokan ini sempat menjadi perhatian para pengguna jasa penerbangan lain. Rishian yang tidak terima perlakuan para petugas security itu akhirnya melaporkan ke Polres Bandara Soetta.

Dihubungi secara terpisah, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Trisno Haryadi mengaku belum mendapat informasi atas kejadian pengeroyokan itu. "Saya belum tahu karena belum mendapat laporan ada kejadian tersebut, " kata Trisno.



Dia menyatakan terlepas dari hal tersebut ada ketentuan regulasi yang berlaku harus dipatuhi. Bila terjadi pelanggaran baiknya dilakukan dengan tatakrama dan koordinasi serta kompromi. "Kejadian ini mungkin salah paham atau miss komunikasi saja," ujarnya

JONIANSYAH

Berita terkait

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

8 menit lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

11 menit lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

11 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

12 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

21 jam lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

22 jam lalu

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

1 hari lalu

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

Detasemen K-9 Polri dikerahkan turut mengamankan gelaran KTT World Water Forum di Bali. Sebanyak 34 anjing terlatih diterjunkan.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya