Penculik Anak Nassar Jaringan Teroris?

Reporter

Minggu, 27 Januari 2013 08:18 WIB

(dari kiri) Ayah tiri Nana, Nassar 'KDI', Siti Nurjanah atau Nana dan Muzdalifah menghadiri gelar perkara kasus penculikan nana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (26/1). Nana berhasil ditemukan anggota Resmob pada pukul 03.30 WIB tadi di Jalan S Parman, Narogong, Cilengsi, Bogor. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bogor-–Polisi menyelidiki kemungkinan kelompok penculik Siti Nurjanah alias Nana, 11 tahun, terlibat jaringan teroris. Dari tempat tinggal tersangka, polisi menemukan zat kimia potasium yang biasa digunakan untuk bahan peledak. Selain itu, polisi menemukan tiga buku bertema jihad, belasan kartu tanda penduduk, dan kartu keluarga.

Menurut Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, sejauh ini memang belum ditemukan keterkaitan mereka dengan jaringan teroris. Nama mereka juga tidak tercantum dalam daftar buron teroris Detasemen Khusus 88 Antiteror. "Namun kami tetap memeriksa intensif," katanya. (Baca juga: Alat Bantu Seks di TKP Penculikan Anak Nassar)

Nana adalah putri Muzdhalifah, istri pedangdut Nassar. Penculikan terjadi pada 17 Januari lalu. Pelaku meminta tebusan Rp 4 miliar. Mereka mengancam akan membunuh atau menjual Nana jika permintaan tersebut tidak dipenuhi.

Polisi berhasil melacak sinyal telepon penculik saat mereka menghubungi orang tua korban. Dari situ diketahui tempat persembunyian mereka di Kampung Rawa Hingkit RT 01 RW 01, Limus Nunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor. "Tidak ada penganiayaan, korban diikat dan dilakban mulutnya, namun tetap dikasih makan," ujar Putut. Seorang penculik bernama Fadlun Haryanto, 29 tahun, ditembak kakinya saat hendak kabur. Sementara tersangka berinisial K lolos. "Masih kami buru," kata Putut.

Fadlun mengontrak rumah tempat menyekap Nana sejak 2 tahun lalu. Menurut Ina Rohamah, 55 tahun, pemilik rumah kontrakan, Fadlun dan istrinya tinggal di sana bersama tiga anaknya. Tetangga mengenal Fadlun sebagai tukang servis komputer.

Sikap Fadlun pendiam, berbeda dengan istrinya. "Kami memanggilnya Mamah Daffa," kata Ina. "Mamah Daffa senang bergaul dengan tetangga," ujarnya. Namun, sejak tiga bulan terakhir, Mamah Daffa pergi meninggalkan Fadlun sendirian. "Tidak tahu ke mana."

Sejak istrinya pergi, Fadlun sering kedatangan teman lelaki, kadang berhari-hari menginap di rumahnya. "Saya sama sekali tidak menyangka mereka menculik anak Nassar," ujar Ina. Sebagian besar tetangga juga tidak tahu penangkapan Fadlun yang dilakukan polisi kemarin dinihari. Polisi datang ke rumah kontrakan itu sekitar pukul 03.00.

Dari rumah kontrakan, polisi menyita barang bukti lakban hitam, senjata softgun beserta nota pembelian senjata, jas hujan hijau, serta dua lembar foto korban. Selain itu, ditemukan 14 KTP dengan identitas dan foto berbeda, 6 lembar kartu keluarga, 1 fotokopi STNK sepeda motor, 1 stempel Dinas Kependudukan Daerah, 1 unit PC, laptop, pengganda CD, printer, alat laminating, 11 telepon seluler, 1 gunting baja dan linggis, buku tentang jihad, 3 kantong plastik bahan kimia yang diduga potasium, 1 gulung aluminum foil, serta 1 alat bantu seks. Simak berita penculikan di tempo.co.

JAYADI SUPRIADIN | DEFFAN PURNAMA | Suseno

Berita terkait

Fakta Terkini Penanganan Kasus Penyekapan yang Melibatkan Bos D'Paragon Yogya

58 hari lalu

Fakta Terkini Penanganan Kasus Penyekapan yang Melibatkan Bos D'Paragon Yogya

Polda DIY menyampaikan fakta terkini penanganan kasus penyekapan dan kekerasan seksual yang melibatkan bos D'Paragon Yogya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan PRT di Jakarta Barat, Polisi Periksa 4 Saksi Termasuk Majikan

27 Februari 2024

Kasus Penyekapan PRT di Jakarta Barat, Polisi Periksa 4 Saksi Termasuk Majikan

Polisi telah memeriksa 4 saksi dalam kasus penyekapan PRT di Tanjung Duren Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Telah Serahkan Berkas Perkara Penyekapan dan Kekerasan Seksual oleh Bos D'Paragon ke Kejaksaan

23 Februari 2024

Polda DIY Telah Serahkan Berkas Perkara Penyekapan dan Kekerasan Seksual oleh Bos D'Paragon ke Kejaksaan

Dugaan penyekapan oleh Bos D'Paragon Yogya ini bermula dari kerja sama bisnis jual beli mobil dengan tersangka. Bisnis macet dan minta balik modal.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Panggil Kembali Dokter Kecantikan yang Diduga Terlibat Kasus Penyekapan di Kandang Anjing Pekan Depan

19 Februari 2024

Polisi akan Panggil Kembali Dokter Kecantikan yang Diduga Terlibat Kasus Penyekapan di Kandang Anjing Pekan Depan

Polda Metro Jaya akan kembali memanggil WT, dokter kecantikan asal Yogyakarta, yang diduga terlibat kasus penculikan dan penyekapan di kandang anjing.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Segera Serahkan Berkas Perkara Kasus Penyekapan hingga Kekerasan Seksual oleh Pengusaha Kos Eksklusif D'Paragon

12 Februari 2024

Polda DIY Segera Serahkan Berkas Perkara Kasus Penyekapan hingga Kekerasan Seksual oleh Pengusaha Kos Eksklusif D'Paragon

Polda DIY berencana menyerahkan berkas perkara ke jaksa penuntut umum pekan depan.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

11 Februari 2024

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing, Korban Ungkap Keterlibatan Dokter Kecantikan Sekaligus Bos Skincare Yogya

8 Februari 2024

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing, Korban Ungkap Keterlibatan Dokter Kecantikan Sekaligus Bos Skincare Yogya

Korban penculikan dan penyekapan, AH, menyebut adanya keterlibatan dokter kecantikan sekaligus bos skincare terkenal di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

8 Februari 2024

Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

Korban penyekapan di kandang anjing yang dilakukan bos kos eksklusif P'Paragon mengungkap kronologi peristiwa yang dialaminya.

Baca Selengkapnya

Diduga Lakukan Penyekapan hingga Kekerasan Seksual, Pengusaha Kos Eksklusif di Yogyakarta D`Paragon Ditahan

7 Februari 2024

Diduga Lakukan Penyekapan hingga Kekerasan Seksual, Pengusaha Kos Eksklusif di Yogyakarta D`Paragon Ditahan

Dalam kasus penyekapan dan pemerasan ini, suami istri pemilik D'Paragon dan 3 karyawannya telah ditetapkan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing

26 Januari 2024

Kejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing

Kejati DKI menyatakan sudah menerima berkas perkara kasus dugaan seorang pria diculik, dianiaya, dan disekap di kandang anjing.

Baca Selengkapnya