Petugas Tak Lihat Luxio di Lokasi BMW Maut  

Reporter

Kamis, 21 Februari 2013 11:14 WIB

Petugas memasang garis polisi pada mobil Luxio di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/1). Dua penumpang Luxio tewas akibat ditabrak BMW X5 yang dikemudikan Muhammad Rasyid Amrullah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -- Saksi Unggul Budi Raharjo mengaku tak melihat mobil Luxio ketika tiba di lokasi kecelakaan yang melibatkan Rasyid Rajasa pada awal tahun lalu. Unggul adalah petugas patroli Jasa Marga yang tiba di lokasi beberapa menit usai kejadian.

"Saya lihat ada mobil lain selain BMW di lokasi, tapi tak tahu itu Luxio atau bukan," ujarnya dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 21 Februari 2013. Ia menyatakan saat itu dia lebih berkonsentrasi untuk mengamankan lalu lintas jalan agar tak terjadi kecelakaan lain.

"Saya baru tahu ada Luxio setelah di pool derek," ujarnya. Mobil tersebut diduganya sebagai mobil korban tubrukan BMW yang dikendarai Rasyid. BMW tersebut adalah mobil yang dilihatnya di lokasi kecelakaan.

"Saya lihat BMW di lajur tiga. Ada beberapa orang tergeletak di jalan, tapi tak lihat ada mobil lain yang berbenturan," ujarnya. Ia mengaku saat itu sudah mencari-cari, tetapi tak lihat ada mobil lain yang rusak di sekitar lokasi.

Unggul menjadi saksi dalam sidang ketiga Rasyid Rajasa siang ini di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Ia duduk sebagai saksi pertama yang dihadirkan oleh jaksa dalam sidang siang ini. Empat saksi lain antara lain kekasih Rasyid, Prilia Kinanti, dan saksi Rangga Nugraha.

Rasyid tiba di ruangan pada pukul 10.00 WIB. Ia mengenakan kemeja putih dipadankan dengan celana hitam. "Saya siap," ujarnya menjawab pertanyaan majelis hakim yang menanyakan kondisinya di awal sidang.

Rasyid, anak Hatta Rajasa menjalani sidang di PN Timur sejak minggu lalu. Ia diseret ke meja hijau setelah mobilnya menubruk mobil omprengan di tol Jagorawi. Dalam kecelakaan itu, dua orang tewas yakni Harun, 57 tahun, dan balita berumur 14 bulan, M Raihan.

Rasyid didakwa melanggar Pasal 310 ayat (3) dan (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan karena kelalaiannya mengakibatkan korban luka dan meninggal dunia. Rasyid diancam dengan hukuman penjara selama 6 tahun dan denda Rp 12 juta.

M. ANDI PERDANA

Baca juga:

Beda Perlakuan Rasyid dan Jamal, Ini Kata Kapolda

Rasyid Rajasa Diancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Hatta Rajasa Komentari Sidang Perdana Rasyid

Kondisi Sehat, Rasyid Jalani Sidang Perdana

237 Orang Tandatangani Petisi Penahanan Rasyid

Berita terkait

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

7 jam lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

9 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

10 jam lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

10 jam lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

10 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

11 jam lalu

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

11 jam lalu

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

Kasus kecelakaan bus ilegal tidak bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bus Trans Putera Fajar Lima Kali Ganti Kepemilikan dan Modifikasi Body saat KIR Sudah Tak Berlaku

14 jam lalu

Bus Trans Putera Fajar Lima Kali Ganti Kepemilikan dan Modifikasi Body saat KIR Sudah Tak Berlaku

Kemenhub sebut Bus Trans Putera Fajar yang alami kecelakaan maut dalam perjalan ke Ciater, Subang sudah 5 kali ganti kepemilikan dan modifikasi body

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

17 jam lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

22 jam lalu

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya