Tim Pemburu Preman berhasil menangkap Sandy, tersangka kasus penganiayaan wanita penjual tukang kopi di kawasan Kebon Jeruk saat tiba di Mapolres Jakarta Barat, (26/9). Sandy ditangkap di pelabuhan Gilimanuk, Bali.TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta -Otak penyekapan dan penganiayaan pedagang kopi di kawasan tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat Temy Ferdinan Kamani alias Sandy, 31 tahun, tiba di Markas Kepolisian Jakarta Barat Kamis 26 September malam.
Sandy yang ditangkap di Pelabuhan Gilimanuk, Bali dikawal ketat polisi. Dari Bali dia dikawal 6 anggota tim pemburu preman kepolisian Jakarta Barat. Tiga mobil disediakan khusus untuk mengawalnya dari Bandara Soekarno-Hatta ke Rumah Tahanan Mapolres Jakbar.
Sesampainya di gerbang, ia langsung tertunduk dalam saat awak media menghujani dia dengan sorotan kamera. Ia menutupi wajahnya dengan jaket coklat tebal dan topi warna cerahnya.
Sandy, yang diduga merupakan aktor utama penyekapan dan penganiayaan, mengaku langsung kabur begitu tahu kawannya ditangkap. "Begitu lihat ramai-ramai di televisi, saya langsung menghilang," katanya di Mapolres malam ini. Ia takut lantaran hanya untuk mencari dirinya, 20 kawannya diciduk. Sontak, ia segera menggadaikan motornya untuk membiayai pelariannya.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Hengky Hariadi mengatakan akan terus mengungkap apa motif sebenarnya. selain motif, polisi juga akan membuka kemungkinan jika ada penambahan tersangka. Saat ditanya apakah Sandy anggota kelompok tertentu, ia masih berhati-hati. "Akan kami telisik dahulu."
