Depok Diusulkan Melebur ke Jakarta

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 17 Oktober 2013 05:24 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO , Depok:Sebagai salah satu kota penyangga Jakarta, Kota Depok mengalami perkembangan penduduk yang cukup pesat. Bahkan, banyak orang yang tinggal di Depok adalah warga Jakarta yang sengaja mencari tempat tinggal dengan alasan letaknya yang tidak jauh dengan Jakarta. Sebut saja wilayah permukiman elit di Kecamatan Cinere yang mayoritas warganya memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Mereka emoh berpindah identitas sehingga pajak dari kendaraan mereka masih masuk Jakarta.

Dengan alasan itu, ada usulan sebaiknya Kota Depok berpisah dari Jabar dan melebur menjadi satu dengan DKI Jakarta. Pernyataan itu keluar dari anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat (PD) Harry Witjaksono yang merupakan warga Depok. "Depok itu salah satu kota penyangga, jadi lebih baik Depok ikut ke Jakarta saja daripada dengan Jawa Barat," kata Harry kepada wartawan, Rabu, 16 Oktober 2013.

Harry menjelaskan, usulan itu bukan tanpa alasan logis. Alasannya, secara topografi Depok memang sangat dekat dengan Jakarta. Segala aktifitas masyarakat Depok pun sebenarnya cenderung mirip dengan Jakarta, baik dari sisi perekonomian hingga masalah kriminal. Bergabungnya Depok ke Jakarta dinilai akan memudahkan urusan administratif. Sehingga pejabat Kota Depok tidak harus pergi jauh ke Bandung, Jawa Barat hanya untuk mengikuti rapat dengan pemerintah provinsi. Apalagi, urusan hukum di Depok masih berada di bawah Polda Metro Jaya.

"Alangkah lebih baiknya jika secara administratif dan hukumnya merujuk ke satu induk saja. Kalau sekarang kan masih masing-masing," kata Harry.

Meski begitu, Harry mengakui usulan itu tidak mudah untuk direalisasikan mengingat sistem kepemimpinan Jawa Barat dan Jakarta yang berbeda. Jawa Barat juga, kata dia, tidak akan mudah melepaskan Depok karena juga menyangkut hal politis. "Akan terjadi tarik-menarik karena nggak mudah untuk lepas dari Jabar. Perlu diskusi panjanglah," katanya.

Namun, Harry menilai proses menuju peleburan Depok ke Jakarta itu sudah terlihat. Terutama dari sisi penegakan hukum yang sudah merujuk ke Polda Metro Jaya dan bukan ke Polda Jawa Barat. Secara perlahan, kata dia, proses ke arah itu masih harus terus dilakukan. "Ke depan kita harus pikirkan bagaimana Depok bisa dicover dengan Jakarta," kata dia.

Usulan itu ditanggapi positif oleh pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Lisman Manurung. Ia menilai, usulan tersebut sebaiknya direalisasikan mengingat pergerakan masyarakat Depok lebih banyak menuju Jakarta, begitu pun sebaliknya. Sehingga sangat ideal jika kedua wilayah itu berada dalam satu sistem administrasi yang sama. "Jika kondisinya sudah demikian memang lebih baik dijadikan satu atap. Artinya, Depok-Jakarta berada dalam satu pintu administrasi yang sama," kata Lisman.

ILHAM TIRTA
Topik Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela

Berita Terpopuler:
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru

Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

1 jam lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

5 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

3 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

3 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya