TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Moestopo sempat terlibat tawuran dengan kelompok masyarakat di depan kampusnya, Senayan, Jakarta Selatan. Satu orang mahasiswa sempat disandera kelompok masyarakat akibat tawuran tersebut. "Tawuran hasil perselisihan dua minggu sebelumnya," ujar juru bicara Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto, Kamis, 24 Oktober 2013. Salah seorang mahasiswa, Arif, dibawa kelompok penyerang ke Mess Irian di Jalan Kepu, Jakarta Pusat.
Pada malam sebelum penyanderaan, kelompok itu mendatangi sebuah minimarket di depan Universitas Moestopo. Kelompok yang berjumlah delapan orang itu menggunakan empat sepeda motor. Kelompok tersebut membawa seorang mahasiswa, Arif, untuk ikut bersamanya guna menyelesaikan masalah.
Rekan-rekan Arif tak senang dengan perlakuan itu. Mereka melakukan perlawanan dan terjadi keributan tadi malam, 23 Oktober 2013, pukul 21.00 WIB. Satu orang dari kelompok penyerang sempat disandera oleh mahasiswa. Mereka menuntut rekannya yang disandera di Jalan Kepu dibebaskan.
Polisi akhirnya turun tangan. Dua jam kemudian polisi berhasil bernegosiasi dan membebaskan dua orang sandera dan membubarkan aksi tawuran. Tak ada korban tewas dalam aksi kekerasan ini. Sejumlah orang dari pihak mahasiswa dan kelompok penyerang dilaporkan terluka.
Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Anom Setyadji menyatakan dua orang yang diduga sebagai provokator telah ditahan akibat aksi tawuran ini. Satu orang bahkan dikabarkan membawa senjata api. Anom tidak merinci identitas dua orang yang ditahan oleh pihaknya.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah