Jokowi Diminta Ikut Atasi Masalah Penyangga Jakarta  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 28 Oktober 2013 05:00 WIB

Ekspresi Jokowi saat mengikuti acara "Meeting of The Governors and Mayors of the Capitals ASEAN" di JW Mariot Hotel, Jakarta, (19/09). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang meminta agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo fokus memperhatikan persoalan yang saat ini masih membelenggu wilayah penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Depok. Masalah klasik seperti kemacetan dan banjir adalah dua persoalan utama yang harus diselesaikan dengan cara bersinergi antar daerah.

"Jika tahun pertama pemerintahan Pak Jokowi lebih fokus pada internal, tahun ini kami berharap Jokowi mengajak wilayah penyangga untuk berdiskusi menyelesaikan persoalan yang sampai kini belum juga teratasi," ujar pelaksana tugas Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, kepada Tempo, kemarin.

Menurut Arief, permasalahan utama yang dihadapi oleh Jakarta dan wilayah penyangga lainnya saat ini adalah kemacetan lalu lintas dan banjir. Persoalan tersebut, kata dia, tidak akan bisa diselesaikan jika tidak ada terobosan dan kerja sama yang baik antar wilayah. "Seperti yang terjadi selama ini, DKI melakukan langkah-langkah menangani banjir. Tapi jika wilayah hulu dan hilir tidak diatasi terlebih dahulu, banjir akan tetap terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya," katanya.

Begitu juga dengan kemacetan lalu lintas. Meskipun DKI membangun infrastruktur dan sarana transportasi yang canggih seperti monorel, tapi jika transportasi tersebut tidak terkoneksi dengan wilayah penyangga lainnya, kemacetan di Ibu Kota dan wilayah lainnya belum tentu akan teratasi.

Seharusnya, kata Arief, jalinan kerja sama antara daerah sangat diperlukan dalam mengatasi persoalan di Jakarta yang berdampak pada daerah peyangga Jakarta seperti Tangerang. "Dalam persoalan banjir, sungai-sungai yang menghubungkan antara Jakarta-Tangerang harus dikelola dengan baik, program normalisasi harus berkesinambungan," katanya.

Kerja sama yang ada saat ini, kata Arief, hanya sepotong-sepotong. Seperti kerja sama transportasi publik dalam pengoperasian Transjabodetabek Busline rute Tangerang-Jakarta. Masalahnya yang terjadi saat ini, masyarakat Tangerang belum tertarik mengunakan TransJabodetabek sehingga masih banyak masyarakat Tangerang yang menggunakan kendaraan pribadi. "Padahal, 60-80 persen warga Kota Tangerang bekerja di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi," kata Arief.

Dengan jumlah tersebut, kata Arief, Kota Tangerang menjadi salah satu penyumbang kemacetan di Jakarta. Tangerang dan Jakarta, Arief mengatakan, sangat perlu menjalin kerja sama dalam penyedian transportasi massa yang terintegrasi dan murah meriah. "Kami ingin menjadi bagian dari pengembangan transportasi kota Jakarta," ujar Arief. Intinya, Jokowi harus ikut turun tangan membangun silaturahmi Jabodetabekpunjur.

JONIANSYAH

Topik terhangat:
Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten

Berita lainnya:
Jokowi: Blusukan di Jakarta Bikin Nangis

Demokrat Ditelanjangi, Ical: Bukan TV One

Pelaku Memanggil Adiguna Sutowo dan Istrinya

Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi

El Clasico, Neymar Gemilang, Bale Tenggelam

Berita terkait

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

1 menit lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

42 menit lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

1 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

2 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

2 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

3 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

16 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

17 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya