TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali menyayangkan mundurnya Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun. Meski menjabat singkat, Lasro dikenang sebagai sosok pekerja keras dan rajin.
"Dia suka naik ojek kalau mengunjungi sekolah-sekolah. Saya terkesan," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Jumat, 9 Agustus 2014. Ia sempat menanyakan hal tersebut pada Lasro: Mengapa seorang kepala dinas blusukan naik ojek dan tidak menggunakan mobil pribadi?
"Kalau pakai mobil sehari saya hanya bisa kunjungi dua sekolah. Pakai ojek saya bisa datangi sepuluh sekolah," ujar Ashraf menirukan jawaban Lasro. (Baca: LasroMarbun Mungkin Akan Dirotasi ke Posisi Ini)
Ashraf menyatakan semangat itulah yang kelak harus dimiliki oleh pengganti Lasro. Selain semangat, nilai tambah lain Lasro adalah ia sosok yang pintar, baik, dan idealis. "Begitulah kalau dulunya mantan aktivis," ujar Ashraf.
Lasro mengundurkan diri dari jabatannya pada pekan ini. Ia meminta untuk mengemban jabatan lain kepada atasannya. Hal ini terkuak setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengumumkan hal tersebut pada Rabu, 6 Agustus 2014.
Lasro menyatakan dirinya mundur bukan karena alasan stres, berbeda dengan alasan yang sempat disampaikan Basuki. Ia merasa sudah mengampu tugasnya dengan baik selama menjadi Kadisdik DKI Jakarta. (Baca: LasroMarbun Blakblakan Soal Keinginan Mundur)
Ia merasa sudah cukup mengoreksi dan membuat pembaruan di Dinas Pendidikan selama enam bulan menjabat sejak Februari 2014. Contohnya, dengan menata ulang pendataan Kartu Jakarta Pintar, memperbaiki rekrutmen struktural, serta menata anggaran dan kelembagaan di Dinas Pendidikan.
Meski belum blakblakan, dengan malu-malu Lasro mengaku jika ingin berhenti. "Ya, kalau pimpinan sudah bicara, kan pasti ada sumbernya," ujar Lasro kemarin di Balai Kota.
