Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama mengenakan pakaian kerajaan Jayakarta saat menunggangi kereta kencana dalam Kirab Budaya di Monumen Nasional, Jakarta, (8/12). Pawai ini merupakan bagian dari Pawai Festival Agung Keraton Sedunia. TEMPO/Eko siswono Toyudho
TEMPO.CO,Jakarta - Kereta kencana yang dikabarkan akan ditumpangi presiden terpilih Joko Widodo dalam kirab budaya dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara masih terparkir di depan gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca: Baju Raja Jokowi-Ahok di Kirab Budaya)
Kereta berwarna hitam dengan ukiran floral emas dan merah ini terlihat tidak terawat. Debu menyelimuti badan kereta dan catnya mengelupas di beberapa bagian. Roda-roda kereta ditahan seadanya dengan batu bata yang tidak serasi.
Manajer Pusat Informasi Budaya dan Pariwisata TMII, Suryandoro, mengaku belum mengetahui rencana penggunaan kereta kencana itu oleh Jokowi. "Kami belum mendapatkan kabar soal ini. Saya masih (meminta) konfirmasi ke Dinas Pariwisata DKI," katanya ketika dihubungi Tempo, Kamis, 16 Oktober 2014.
Suryandoro berpendapat, kereta kencana yang dibuat pada 2007 itu belum siap dikendarai. Apalagi, dia melanjutkan, bila RI-1 yang akan mengendarainya. "Itu kan masih kurang layak dari sisi persiapan. Masih perlu dikemas lagi dan dicek keamanan roda-rodanya," ujarnya.
Kereta yang biasanya ditarik oleh empat kuda milik kepolisian ini sebelumnya pernah digunakan ketika Festival Keraton Nusantara 2013 diselenggarakan di Jakarta. Kereta buatan Rustam dari Desa Seni dan Kerajinan TMII ini biasanya digunakan dalam acara pernikahan dengan adat Jawa.
Sebelumnya, panitia kirab budaya merencanakan Jokowi naik kereta kencana dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Negara.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
4 jam lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.