Preman dan TNI Penjaga Tanah Abang Dibayar Delapan Pengusaha
Reporter
Editor
Kamis, 15 September 2005 02:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kawasan Tanah Abang meliputi gedung-gedung, pasar, jalan, taman, dan pedestrian akan dijaga 600 personil terdiri dari preman, anggota TNI mendekati pensiun, dan anggota Polri. "Ini bukan legalisasi preman," kata Direktur Utama PD. Pasar Jaya Prabowo Soenirman di Balaikota, Rabu (14/9). Uniknya, mereka akan dibayar dengan sistem penggajian yang ditanggung oleh 8 pengusaha di Tanah Abang seperti PT. Priamanaya dan Pasar Jaya. Mereka juga akan dilengkapi perlengkapan perorangan dan peralatan spesifik. Para anggotanya dan direkrut khusus dengan prioritas pelibatan masyarakat seperti tukang panggul barang, ojek, parkir, kebersihan. Prabowo mengaku akan mengelus para jawara Tanah Abang untuk bergabung dalam pengamanan berbentuk Satuan Tugas Hulubalang. Alasannya, para preman itu telah lebih dulu eksis. "Anak buah mereka akan kami rekrut," ujarnya. Anggota TNI-Polri sebagai komandan sekaligus membina dan mengarahkan anggota satgas pengamanan. Satuan Tugas Hulubalang bertugas menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan Tanah Abang. Konsep akan berjalan bulan depan dalam satu komando. Secara taktis operasional berada di bawah Walikota Jakarta Pusat tapi secara administratif di bawah Pasar Jaya. Kawasan yang diamankan itu yaitu Sektor I di Jati Baru, Sektor II di K.H Mas Mansyur dan Sektor III di Kebon Jati meliputi Pasar Tanah Abang, Pasar Kebon Jati, Pasar Gandaria, Pasar Kebon Melati, Pasar Cideng dan Petojo Enclek. Dengan alternatif pengamanan di dalam dan di luar pusat perbelanjaan. Komandan Satuan Tugas Hulubalang, Kolonel Purnawirawan TNI AD Bambang Sakti, mengaku akan melibatkan anggota TNI AD yang masih aktif tapi mendekati pensiun. "Persentasenya lihat situasi kondisi," ujarnya. Badriah