Penggusuran Kampung Pulo, Apa Penyebab Ricuh Warga vs Aparat  

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 14:31 WIB

Warga melakukan perlawanan saat petugas melakukan penggusuran pemukiman liar di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta, 20 Agustus 2015. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan melaksanakan penggusuran pemukiman warga Kampung Pulo sebagai upaya normalisasi Sungai Ciliwung. Sebagai kompensasi, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan rumah susun sewa untuk relokasi warga. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi menuturkan penyebab kerusuhan saat penggusuran Kampung Pulo, Kamis 20 Agustus 2015. Padahal, sehari sebelum penggusuran warga bersepakat tak akan melakukan perlawanan dan memancing keributan. "Kami bersepakat tak akan melawan," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis 20 Agustus 2015.

Baca juga:
Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado Aneh
JK Damprat Rizal di Depan Presiden, Jokowi Bela Siapa?

Sandyawan menuturkan, kesepakatan itu masih dipatuhi meski warga sudah berhadapan langsung dengan aparat gabungan. Aparat gabungan dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Farouq, sedangkan warga diwakili oleh Sandyawan. Warga bersedia mundur setelah barisan aparat gabungan mundur lebih dulu.

Warga, kata Sandyawan, juga mengajukan surat kesepakatan bersama tentang penggusuran. Isinya, permintaan agar penggusuran hanya dilakukan kepada rumah yang sudah dikosongkan pemiliknya. Aparat menyetujuinya. Namun, Camat Jatinegara Sofyan Taher menolak menandatangani surat tersebut.

Menurut Sandyawan, Sofyan menyatakan semua rumah yang terdata wajib dibongkar. Pernyataan itu memicu kemarahan warga. Selain itu, di saat yang bersamaan ada anggota aparat gabungan yang menembakkan gas air mata ke arah warga. "Warga jadi terprovokasi," kata dia.

Baca juga:
Wah, Gitaris Ayu, 10 Tahun, Bikin Musisi Inggris Terpesona
Kisah Sultan: Saat Bertemu Nyi Kidul pada Bulan Purnama (1)

Sandyawan berujar keadaan semakin buruk lantaran banyaknya warga yang tumpah ke Jalan Jatinegara Barat. Informasi simpang siur yang beredar di kalangan warga juga semakin beragam dan menimbulkan banyak spekulasi tentang kelanjutan penggusuran. "Banyak juga pesan singkat yang beredar dan isinya macam-macam," ujar Sandyawan.

Selanjutnya: keributan terjadi....

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Pergub Era Ahok Belum Dicabut, Koalisi: di Era Anies Baswedan Penggusuran Masih Terjadi

4 Agustus 2022

Pergub Era Ahok Belum Dicabut, Koalisi: di Era Anies Baswedan Penggusuran Masih Terjadi

Koalisi Rakyat Menolak Penggusuran menyiapkan rencana demonstrasi jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak merespon permintaan audiensi.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat

5 Juli 2022

Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat

Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Diusir Dari Rusunawa Jatinegara Barat, Keluarga AM Minta Kebijaksanaan Anies Baswedan

4 Juli 2022

Diusir Dari Rusunawa Jatinegara Barat, Keluarga AM Minta Kebijaksanaan Anies Baswedan

Keluarga AM adalah korban penggusuran Kampung Pulo yang direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya