Sejumlah anak bermain diantara puing bangunan pemukiman warga yang dibongkar di bantaran Sungai Ciliwung, kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, 24 Agustus 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Sebab, kata Eky, tak sedikit warga yang punya rumah hingga 70 meter, tapi hanya digantikan oleh rusun yang seluas 30 meter. "Kalau mau ditanya, warga masuk rusun karena tak ada pilihan," kata dia. Eky mengaku melakukan pendampingan dan memperjuangkan hak warga untuk mendapat ganti rugi atas rumahnya.
Sementara itu, Sandyawan Sumardi, Direktur Komunitas Ciliwung Merdeka, yang mendampingi warga Kampung Pulo, mengatakan tak mengenal Eky Pitung. "Dia bukan warga Kampung Pulo," ucapnya di kantor Tempo, Senin, 24 Agustus 2015.
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
5 Juli 2022
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.