TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Biro Agama Kantor Sekretariat Negara Baharuddin Mamasta ditangkap polisi pada Jumat (23/12) dinihari. Polisi menemukan dua bungkus shabu-shabu di mobil Suzuki Side Kick milik warga Prapatan I No.12 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, itu.Penangkapan oleh Satuan Narkoba Kepolisian Sektor Jakarta Barat itu baru diumumkan, Senin (26/12). Menurut penyidik yang menangani kasus ini, Ajun Komisaris Djitu Martono, penangkapan Baharuddin tidak direncanakan. Pada Jumat dini hari itu, kata Djitu, anggotanya sedang berkumpul di Lokasari, Jakarta Barat. Dari masyarakat sekitar, ia menuturkan, polisi mendapat informasi bahwa pengemudi mobil Suzuki yang terparkir tidak jauh dari tempat duduk mereka sering membeli narkotika di daerah Mangga Besar.Berdasarkan informasi itu, sekitar pukul 02.30 wib sembilan anggota dipimpin Inspektur Satu Hadi Susanto mengintai mobil yang ditunjukkan warga. Mobil itu berhenti di Jalan Mangga Besar VIII, dekat Hotel Arwana. Menurut Djitu, datang seorang pria dengan menggunakan sepeda motor menghampiri mobil tersebut. "Dia melemparkan barang ke Baharuddin yang saat itu menyetir mobil," katanya.Sebagian petugas mengejar pengendara sepeda motor tapi gagal menangkap pengendaranya. Sebagian anggota lain mengejar mobil Burhanuddin sampai ke Jalan Pecenongan Raya, depan Hotel Red Top, Jakarta Pusat. "Mobil itu sempat berusaha melarikan diri dengan cara mundur ke mobil anggota yang sedang mengejar," tuturnya.Setelah mobil dapat dihentikan, petugas segera menyuruh tiga orang penumpangnya. Selain Burhanuddin yang mengemudi, di mobil itu juga ada dua orang temannya, yaitu Mayasari, 26 tahun, warga Marunda Baru, Cilincing, Jakarta Utara; dan Dedi Prawira, 29 tahun, warga Kebun Jeruk Gang Masjid Jakarta Barat.Saat digeledah, ditemukan satu bungkus shabu-shabu di karpet bawah setir pengemudi dan satu paket lainnya ditemukan di dalam kantong celana belakang sebelah kanan Burhanuddin.Menurut Djitu, pada saat pemeriksaan Burhanuddin berkelit bahwa shabu-shabu itu bukan miliknya. "Dia mengaku hanya dijebak oleh dua saksi," katanya. evy flamboyan minanda