3 Alasan Pengemudi Go-Jek Akan Mogok Sampai Selasa

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 3 November 2015 06:48 WIB

Ilustrasi Gojek/ GO-JEK. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengemudi ojek online, Go-Jek mengatakan melakukan mogok massal lantaran kesal dengan perusahaan milik Nadiem Makarim tersebut. “Ini adalah puncak kekesalan kami dari berbagai masalah yang ada,” tutur Rojali, 32 tahun, pengendara Go-Jek yang melakukan aksi mogok di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2015.

Kekesalannya ini dilatarbelakangi berbagai masalah yang ditimbulkan oleh perusahan yang memiliki warna khas, hijau muda itu. Satu di antaranya adalah aplikasi yang error hampir setiap hari. Sehingga membuat para pengendara Go-Jek merugi.

Dia mengaku banyak teman kerjanya, termasuk dia yang kerap merugi gara-gara aplikasi Go-Jek yang error. Dia menceritakan, setiap kali mengantar pelanggan, mendadak aplikasi tidak bisa diakses. Padahal sesaat sebelum dia menerima pelanggan, aplikasi berjalan normal tanpa ada hambatan.

“Sepertinya ada yang aneh dari perusahaan ini,” kata dia kesal. Dia membeberkan pernah suatu kali dia mengantarkan pelanggan dari Jakarta ke Depok. Tiba-tiba di tengah jalan aplikasi tersendat, tak bisa diakses. Rojali pun mengaku merugi dengan hanya menerima uang Rp 15 ribu dari pelanggannya. Sementara data transaksi tidak tercatat ke database karena aplikasi sedang error.

Alasan kedua, meski pengemudi Go-Jek telah berulang kali lapor, tapi tak ada tanggapan. Ia dan temannya protes akan kondisi ini ke call center yang disediakan perusahaan Go-Jek untuk karyawan. Sayangnya, petugas sering tak menjawab. Jika pun menjawab, mereka bilang kalau server sedang error karena arus transaksi sedang berjubel. Keluhan ini yang menyebabkan Rojali dan ribuan sopir Go-Jek di seluruh kawasan Jabodetabek melakukan mogok massal sejak sore ini.


Penyebab ketiga, terkait pemotongan tarif baru menjadi Rp 3 ribu per kilo meter membuat pendapatan pengendara Go-Jek turun drastis. Rencananya mereka akan melakukan aksinya hingga Selasa, 3 November 2015, sampai ada musyawarah dengan pihak perusahaan.

Sayangnya, pihak perusahaan Go-Jek belum ada yang komentar terkait aksi mogok massal tersebut. Konfirmasi yang dilakukan Tempo ke nomor ponsel Nadiem Makarim dan pihak manajemennya tak kunjung direspon sampai berita ini ditulis.


AVIT HIDAYAT


Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK

Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.

Baca Selengkapnya

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.

Baca Selengkapnya

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

24 Januari 2023

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

Begal sadis itu telah merencanakan perampasan sepeda motor korban secara matang.

Baca Selengkapnya

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

24 Januari 2023

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.

Baca Selengkapnya

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

23 Januari 2023

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

Keluarga tukang ojek pangkalan itu tak mengira ayahnya juga menjadi korban begal.

Baca Selengkapnya

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

23 Januari 2023

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

Sardani, pengemudi ojek pangkalan (opang), yang tewas menjadi korban begal sempat melakukan perlawanan

Baca Selengkapnya