Sejumlah awak media "memburu" anggota DPR RI Fraksi PPP, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, 29 Februari 2016. Selain dugaan penganiayaan terhadap pembantu rumah tangganya, anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu juga terlibat kasus narkoba. TEMPO/Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Istri Ivan Haz diduga ikut menganiaya pembantunya Toipah. Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik Ratna Batara Murti mengatakan ada banyak fakta yang belum terungkap dalam kasus yang menjerat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Ivan Haz itu.
"Bahwa istri Ivan Haz menyimpan magic jar sehingga korban tidak bisa makan 2 hari sehingga harus makan dari mengorek-ngorek tempat sampah," kata Ratna di Polda Metro Jaya, Selasa 8 Maret 2016.
Menurut Ratna, pengakuan tersebut diungkapkan Toipah saat menjalani sidang panel di Mahkamah Kehormatan Dewan DPR kemarin. Selain tidak diberi jatah makan, Toipah juga mengalami perlakuan tidak menyenangkan seperti kepala yang diinjak-injak, kuping yang ditonjok, dan punggung yang disiram air panas. "Punggung itu kemudian dikasih kecap dan saos. Jadi luka di tubuh Toipah sama sekali bukan jatuh akibat dia lompat dari apartemen," ujar Ratna.
Ratna mengungkap setidaknya sudah ada empat pembantu rumah tangga yang tidak betah bekerja untuk anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu. "Sudah banyak pembantu rumah tangga yang keluar masuk karena tidak betah. Karena itu Toipah nggak boleh pulang kampung, merayakan lebaran, karena Khawatir nggak ada yang meneruskan kerjanya," kata Ratna.
Perkara tindak penganiayaan Ivan Haz terhadap pembantunya sudah bergulir sejak September tahun lalu, namun baru pada Februari 2016 perkara tersebut bergulir disusul Ivan Haz yang mulai ditetapkan menjadi tersangka pada 29 Februari 2016. Namun pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya baru memeriksa istri Ivan Haz sebagai saksi.
Sebelumnya Ivan Haz telah membantah menganiaya pembantunya. Pria bernama asli Fanny Safriansyah ini mengatakan tak pernah bertindak kasar kepada Toipah. "Semarah-marahnya saya ya enggak pernah keras-keras," kata dia di Gedung DPR, Jakarta pada Jumat 9 Oktober 2015 silam.