Suasana pemukiman di Kampung Aquarium, Pasar ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, 28 Maret 2016. Penertiban di kawasan ini merupakan proyek revitalisasi kawasan wisata Sunda Kelapa, Museum Bahari dan kawasan Luar Batang serta pembangunan tanggul penahan air laut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan akan tetap menggusur kawasan Kampung Luar Batang. Kawasan permukiman yang menghadap ke laut, menurut Ahok, akan digusur untuk dibangun sheet pile (turap). Sedangkan kawasan permukiman yang berada di sekitar masjid aman lantaran bangunan di daerah tersebut memiliki sertifikat.
Masyarakat Luar Batang pun menyatakan penolakan dengan mengumpulkan cap jempol darah. Meski mendapatkan penolakan, Ahok mengaku tak terpengaruh. "Rumah warga yang dibangun di atas sungai laut pasti kami gusur. Sebab, dari zaman dulu enggak ada orang bangun di atas laut," kata Ahok di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa, 29 Maret 2016.
Ahok mengatakan nantinya kawasan ini akan dibangun menjadi sheet pile. Menurut dia, ini merupakan salah satu upaya untuk memompa air keluar saat pasang. "Kalau air laut pasang lebih tinggi dan masuk ke pompa, ya, tenggelam Jakarta. Kamu mau dudukin situ sambil cap jempol darah?" ujarnya.
Penggusuran ini rencananya dilakukan pada pertengahan April mendatang. Namun wilayah di sekitar masjid tidak akan digusur lantaran memiliki sertifikat. Bahkan Ahok menyatakan akan mempercantik kondisi masjid agar dapat dijadikan destinasi wisata.
Masjid Luar Batang, menurut Ahok, merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian turis. Karena itulah ia membenahi jalan di daerah tersebut. Ia bahkan mengecat Masjid Luar Batang dan memberi lampu agar pada malam hari masjid terang benderang.
Ahok berharap, dengan mempercantik masjid tersebut, dapat meningkatkan kenyamanan pengguna. Nantinya, masyarakat atau turis yang masuk melalui Sunda Kelapa dapat melihat plaza dan taman di depan masjid yang dihiasi dengan lampu pada malam hari.