Bus Transjakarta Koridor 13 Tendean-Ciledug melintasi halte CSW saat dilakukan uji coba angkut penumpang di Jakarta, 13 Agustus 2017. Di Halte Puri Beta 2, Ciledug, misalnya, tiket gratis yang disediakan petugas sudah habis sekitar 600 lembar hingga tengah hari ini. ANTARA/Rivan Awal Lingga
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta berencana membangun lagi jalan layang khusus bus Transjakarta seperti koridor 13 rute Ciledug-Tendean. "Nanti kami bangun model gitu lagi, tapi mesti ada kajian rute mana yang memungkinkan," kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah di Balai Kota DKI, Senin, 14 Agustus 2017.
Saefullah mengatakan rencana itu diwacanakan setelah melihat koridor 13 ternyata banyak menarik minat masyarakat. Apalagi trase itu memang berada di posisi yang tepat. "Orang banyak yang melintas di situ. Tepat-lah," katanya.
Menurut Saefullah, saat ini jumlah bus yang dioperasikan di koridor 13 baru 30 unit dari target 100 bus. Sedangkan halte yang dioperasikan ada enam, yaitu Halte Tendean, Tirtayasa, Mayestik, Cipulir, Adam Malik, dan Puri Beta 2.
Saefullah mengungkapkan, halte dan bus akan beroperasi penuh jika lampu penerangan jalan di sepanjang jalur itu telah dipasang. Sebab, operasional bus di koridor 13 baru dilakukan pada pukul 05.00-19.00. Ia menargetkan lampu penerangan jalan sudah siap dalam dua bulan ini.
Uji coba koridor 13 Transjakarta resmi dibuka untuk masyarakat pada Ahad, 13 Agustus 2017. PT Transjakarta menggratiskan tiket penumpang di hari pertama uji coba. Sedangkan hari ini mulai diterapkan bayar tiket.
PT Transjakarta juga hanya membuka dua rute di hari pertama, yaitu Ciledug-Tendean dan Ciledug-Ragunan. Adapun rute yang dibuka pada hari ini di antaranya Ciledug-Pancoran, Ciledug-HI, dan Ciledug-Tendean.