TEMPO Interaktif, Depok: Kepala Bidang Bina Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Depok, Dewi Sarifa, mengatakan dari 460 balita yang mengalami gizi buruk, 90 persen di antaranya positif mengidap TBC.
"Dari 400 sekian anak yang gizi buruk, semuanya kita periksa hampir 90 persen positif ada flek," jelasnya kepada wartawan, Senin (19/05).
Untuk menanggulangi mereka yang positif TBC, Dinas memberikan obat anti TBC. Meski demikian, Dewi belum mengetahui berapa besar jumlah penurunan kasus TBC setelah upaya pemberian obat dilakukan.
Dewi mengharapkan dengan pemberian obat anti TBC, nafsu makan para balita akan membaik sehingga berat badannya juga akan bertambah.
Sampai saat ini Dinas Kesehatan Depok masih melakukan beberapa upaya pemberantasan gizi buruk, yakni dengan mendirikan pos gizi dan panti pemulihan gizi yang terdapat di Puskesmas Sukmajaya dan Puskesmas Cimanggis.
Menurut Dewi, di pos gizi petugas kesehatan tidak hanya memberikan perawatan kepada anak, tetapi juga memberikan penyuluhan kepada orang tua pasien tentang cara menyusun menu dan penyajian makanan.
Meski ada beberapa program penanggulangan gizi buruk, Dewi mengakui untuk membuat kasus gizi buruk turun menjadi nol persen tidak mudah. Pasalnya, banyak penyakit yang menyertai pertumbuhan anak-anak, seperti down syndrome dan penyakit jantung bawaan. Penyakit-penyakit tersebut membuat asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak menjadi terhambat.
TIA HAPSARI
