TEMPO Interaktif, Jakarta -Laju inflasi DKI Jakarta pada Juli 2010 mencapai 1,12 persen. Sedangkan laju inflasi dari Januari hingga Juli 2010 mencapai 3,28 persen. "Laju inflasi bulan Juli ini di luar perkiraan BPS," kata Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Agus Suherman di kantornya siang ini. BPS memprediksi Juli ini seharusnya laju inflasi Jakarta hanya sekitar 0,8-0,9 persen.
Inflasi bulan ini disebabkan naiknya harga bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Yang mengalami kenaikan indeks paling tinggi di antaranya adalah kelompok bahan makanan sebesar 4,16 persen. "Seperti daging, ikan, umbi-umbian, telur dan susu," kata Agus. Selain itu, penyumbang inflasi yang cukup besar lainnya adalah jasa perpanjangan STNK sebesar 0,2783 persen, beras sebesar 0,1707 persen, cabe merah 0,1204 persen, bawang merah 0,0223 persen.
Menurut Agus kenaikan indeks ini bisa jadi juga disebabkan kenaikan tarif listrik yang baru diberlakukan pemerintah. Cuaca yang tak menentu juga berpengaruh signifikan. "Hujan terus dan macet membuat distribusi barang tersendat."
Sedangkan yang mengalami penurunan indeks atau deflasi adalah kelompok sandang, seperti barang pribadi, sebesar 1,00 persen.
Menjelang Lebaran, Agus memperkirakan laju inflasi akan meninggi. Jika pemerintah tidak menyediakan stok dan mendistribusi bahan makanan dan barang dengan baik, bisa jadi harga menjadi tidak stabil.
HERU TRIYONO