TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis pegiat lingkungan menanam 5.000 pohon mangrove di Pulau Untung Jawa, pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Bibit-bibit pohon itu ditanam di sisi selatan, dekat dermaga, sebagai perisai dan pemecah ombak.
"Upaya ini untuk mengurangi abrasi pantai yang terjadi secara berlebihan, mencegah erosi dan tsunami," kata staf lapangan penanaman mangrove dari Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka), Muhtadin, kepada Tempo, Minggu, 28 Oktober 2012.
Menurut dia, penanaman dilakukan di sisi selatan pulau yang terletak di depan, dekat dermaga. Sebab, di situ masih tersedia lahan yang bisa ditanami pohon mangrove. Pohon-pohon itu akan berfungsi sebagai lapis kedua setelah tanggul penahan ombak yang telah dibangun pemerintah di bagian depan, yang lebih mengarah ke laut.
Sedangkan di timur pulau, sudah terlihat kerusakan bibir pantai yang cukup menyedihkan. "Yang di sana, tanggul penahan ombaknya sudah jebol, kelihatan sekali abrasi pantainya," kata dia.
Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu bidang Ekonomi Pembangunan, M. Andi, bersyukur atas kepedulian masyarakat luar yang ingin tetap menjaga kelestarian pulau di kawasannya. Menurut dia, ada 110 pulau di kawasan Kabupaten Kepulauan Seribu yang berupa pulau permukiman, cagar budaya, resor, dan konservasi alam.
Baca Juga:
Dari 11 pulau yang dihuni penduduk, potensi abrasi yang terjadi pada Pulau Untung Jawa cukup besar. Apalagi menjelang datangnya angin barat, yang biasanya terjadi pada Desember hingga Februari, ombak yang datang sangat besar. "Kalau tidak dibeton di sekitar dermaga itu, sudah habis tanggulnya," kata dia.
Karena itu, Andi mengharapkan keseriusan penduduk, yang berjumlah hampir 400 kepala keluarga, ini untuk menjaga lingkungan pulaunya sendiri. Penanaman pohon mangrove yang dilakukan kelompok masyarakat dari luar setidaknya bisa memacu mereka untuk merawatnya.
"Tak hanya sebagai perisai dan pemecah ombak, tapi juga tanaman ini bermanfaat sebagai produksi oksigen dan tumbuh kembangnya fauna. Manfaatnya untuk masyarakat sini juga," ujarnya.
Penanaman 5.000 pohon mangrove ini merupakan kerja sama antara LSM lingkungan Kanopi Indonesia, Yapeka, dengan Universitas Terbuka dan sejumlah mahasiswa aktivis lingkungan hidup.
MUNAWWAROH
Berita lain:
EDISI KHUSUS SUMPAH PEMUDA
Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo
Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh
Jokowi Bagikan Beras di Kampung Pulo
Ada Jokowi, Ada Pendukung Berbaju Kotak-kotak