TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah sejak awal menyatakan keberatannya atas kebijakan low cost green car(LGCG) atau mobil murah ramah lingkungan. Menurut dia, penghilangan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) justru membuat harga mobil lebih terjangkau. Ujung-ujungnya, Jakarta akan semakin macet dengan hadirnya mobil-mobil murah itu. (Baca:Jokowi: Mobil Murah Bikin Jakarta Tambah Macet)
Jokowi tidak berdaya untuk menentang kebijakan pemerintah pusat itu. Dia menawarkan jalan tengah dengan meminta keringanan pajak untuk bus angkutan umum. Namun permintaan itu hingga sekarang belum mendapat jawaban dari pemerintah pusat.
"Kalau mobil murah diberi insentif pajak, seharusnya transportasi murah bisa diberikan pajak 0 persen dong," katanya di rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 8 November 2013.
Jokowi menilai, harga bus yang dibeli untuk transjakarta masih terlalu mahal. Misalnya saja bus gandeng merek Zhong Tong yang digunakan sejumlah operator, seharga Rp 3,35 miliar per unit. Dengan harga semahal itu, tentu tarif transjakarta sulit untuk ditekan.Padahal, sarana angkutan umum yang murah bisa dijadikan solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.
ANGGRITA DESYANI
Baca juga:
Jakarta Macet, SBY Lempar Tanggung Jawab ke Jokowi
SBY Sindir Jakarta Macet, Dishub Bela Jokowi
Ini Alasan Jakarta Semakin Macet
Soal Mobil Murah, Prabowo Sependapat dengan Jokowi