TEMPO.CO, Bekasi – Ayah angkat Angeline, bocah perempuan 8 tahun yang tewas dibunuh di rumahnya di Denpasar, Bali, masih misterius. Ayah angkat Angeline disebut-sebut warga negara asing yang sudah meninggal dan mewariskan hartanya kepada gadis kecil itu.
Angeline, siswi kelas II Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur, Bali, ditemukan tewas terkubur di belakang rumah ibu angkatnya. Jasadnya terbungkus kain putih menyerupai bed cover dan diikat menggunakan tali seperti tali gorden. Dalam lubang tempat mengubur Angeline juga ditemukan boneka. Sebelumnya, pada 17 Mei lalu, melalui laman Facebook, kakak angkat Angeline, Christina dan Ivon, mengumumkan telah kehilangan bocah itu.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, nama Angeline tertera dalam kartu keluarga Margriet C.H. Megawe di Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Dalam KK tersebut tercantum nama Angeline sebagai famili lain dengan kelahiran 2007. Adapun orang tuanya adalah Hamidah dan Ach. Rosyidi.
Baca juga:
EKSKLUSIF: Keluarga Margriet Syukuran Usai Angelina Hilang
Angeline Dibunuh: Skenario Sekongkol dan Peran Ibu Angkat
Adapun Margriet C.H. Megawe kelahiran tahun 1955 dalam KK itu sebagai kepala keluarga dan seorang ibu rumah tangga. Satu lagi adalah Cristina Telly sebagai anak kelahiran 1987. Orang tua Cristina dalam KK itu adalah Margriet dan D. Scardordugh. Keluarga ini tercatat sebagai warga RT 08 RW 04, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.