TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Senin, 6 Juli 2015, meresmikan Stasiun Palmerah pascarevitalisasi. Berdasarkan undangan dari Kementerian Perhubungan, peresmian juga terkait dengan Stasiun Palmerah yang dijadikan contoh pembangunan stasiun modern yang layak dicontoh stasiun lain di Ibu Kota.
"Stasiun ini dibiayai APBN," demikian pernyataan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan dalam undangan yang diterima Tempo pada Senin, 6 Juli 2015.
Jonan dijadwalkan datang pukul 12.00. Dia ditemani Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko dan jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Stasiun Palmerah memang sudah berganti status sebagai stasiun besar. Menurut Wakil Kepala Stasiun Palmerah Mardirianto, penumpang ditargetkan naik hingga 50 ribu orang per hari. Sebelumnya, lalu lintas penumpang di stasiun hanya sekitar 14 ribu orang per hari.
Setelah pembenahan, desainnya menjadi megah dengan kanopi setengah lingkaran yang menaungi peron. Stasiun ini juga dilengkapi fasilitas lift, eskalator, dan jembatan penyeberangan. "Nanti semua stasiun akan seperti ini," kata Mardirianto.
ROBBY IRFANY | JAYADI SUPRIADIN