TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menembak mati seorang pria bernama Rico di Jalan Narada, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Januari 2016, petang. Pria ini diduga terlibat dalam penyerangan terhadap Inspektur Satu Prabowo dan timnya saat menggerebek pesta narkoba di Berlan, Jalan Slamet Riyadi, Matraman Jakarta Timur.
Siapa Rico sebenarnya? Nama lelaki ini cukup populer di kalangan pedagang di sekitar Jalan Narada, Tanah Tinggi. Sebab lelaki ini kerap meminta duit kepada pedagang-pedagang itu. "Enggak jelas uang itu untuk apa," kata Suyatni, pedagang pulsa telepon.
Baca: Digerebek di Johar Baru, Rico Penganiaya Polisi di Berlan
Slamet, pedagang makanan, mengatakan Rico beberapa kali belanja di warungnya. Namun uang yang dia serahkan tidak pernah sesuai dengan harga makanan yang dibeli. "Pernah dia bayar makanan hanya Rp 2 ribu, padahal harganya Rp 4 ribu," kata Slamet.
Namun para pedagang itu tidak berani untuk melawan. Sebab bila kemauannya tidak dituruti, Rico tidak segan mengancam para pedagang.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan, Rico diduga juga menjadi pengedar narkoba. Dalam sejumlah laporan nama Rico kerap disebut-sebut sebagai penyedia barang haram itu. Namun dalam penggerebekan kemarin, polisi tidak menemukan barang bukti narkoba di rumah lelaki itu. "Tidak ada narkotika tapi yang kami menyita senjata api milik Iptu Prabowo," katanya.
Dengan adanya senjata api itu, indikasi keterlibatan Rico dalam insiden penyerangan di Berlan semakin kuat.
Seperti diketahui, pada 18 Januari 2015, Inspektur Satu Prabowo bersama timnya menggerebek sebuah rumah di kawasan Berlan yang diduga digunakan untuk pesat narkoba. Tiba-tiba muncul belasan orang menyerang polisi dengan senjata tajam. Prabowo menderita luka terbika akibat tebasan senjata penyerang. Sedangkan Brigadir Kepala Taufik dan seorang informan bernama Japri tewas tenggelam di Sungai Ciliwung ketika berusaha menghindar dari serangan itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Eko, Rico dan Edi Badak selama ini melindungi bisnis narkoba yang dijalankan Yola. Yola adalah pemilik rumah yang digerebek Prabowo dan timnya. "Iptu Prabowo dibacok oleh Adi Badak dan ditikam oleh Rico," ujarnya. Edi Badak sehari sebelumnya telah tewas ditembak polisi karena melawan saat ditangkap.
Perlawanan juga diberikan Rico saat polisi mendatangi rumahnya. Dia melepaskan tembakan menggunakan senjata api yang dia rampas dari Prabowo (Baca: Penggerebekan di Johar Baru, Rico Pakai Pistol Polisi). Polisi kemudian melepaskan gas air mata dan membalas tembakan Rico. Pria itu tewas dengan peluru bersarang di kepala. "Ada tiga orang tersangka penganiaya Iptu Prabowo yang masih buron, tapi saya belum bisa sebutkan identitas mereka," katn Ari.
AHMAD FAIZ