Pengembang Perumahan Griya Bandara Sentosa Digeruduk Konsumen

Rabu, 27 September 2017 18:04 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan konsumen Perumahan Griya Bandara Sentosa secara bergelombang sejak Ahad, 24 September 2017, hingga hari ini, Rabu, 27 September 2017. Mereka berduyun-duyun mendatangi lokasi pembangunan perumahan di Desa Jatimulya, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, yang dijanjikan oleh pengembang.

Para konsumen tersebut datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang juga Serang, Banten. Mereka mempunyai tujuan sama: mengecek pembangunan rumah yang dipesan jauh sebelum Lebaran pada Juli 2017. Tapi, mereka kaget setelah sampai lokasi.

"Janjinya lokasi sepuluh menit dari Bandara Soekarno-Hatta tapi bisa sampai lebih satu jam," kata Luhandi Hermawan, 31 tahun, kepada Tempo di lokasi, Rabu, 27 September 2017. "Ini penipuan."

Luhandi adalah pegawai Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Rawa Kucing. Dia mengatakan, telah menyetorkan uang Rp 5 juta dengan rincian Rp 1,5 juta booking fee (tanda jadi) pemesanan. Dan cicilan down payment (DP) senilai Rp 3,5 juta. Untuk satu unit rumah di Griya Bandara Sentosa tipe 30/60 dibandrol Rp 141 juta. "Saya pesan satu unit di Blok F untuk pembangunan tahap 2," ujar Luhandi.

Konsumen lainnya, Hian Lie, juga mengaku kesal dengan pengembang Perumahan Griya Bandara Sentosa, PT Hilbram Sentosa. "Saya pesan tiga (rumah) atas nama anak, ponakan, dan saya sendiri. Sudah lunas DP dan uang tanda jadi. Sekitar Rp 60 juta sudah disetorkan ke pengembang," papar Hian Li.

Hian Li dan puluhan konsumen lainnya lantas mendatangi kantor pemasaran di Tangcity Mall. Namun, Hilbram pindah kantor pemasaran tanpa memberi tahu konsumen. Walhasil, para konsumen melacak sendiri lokasi perumahan di Desa Jatimulya. Para konsumen marah karena ternyata proyek perumahan tahap 2 bersisi 89 rumah yang dijanjikan tak ada lahannya alias fiktif.

"Jadi setelah kami sampai di sini lokasi ada tapi tanahnya belum dibebaskan, padahal pengembang janji bangun setelah lebaran. Ini penipuan kami semua ingin meminta uang kembali," kata Hian Lie.

Advertising
Advertising

Tempo melihat di lokasi perumahan itu sedang dibangun tahap pertama bagian depan. Menurut informasi, tahap pertama telah dipesan untuk karyawan Koperasi Garuda Maintenance Facility (GMF). Pada lahan yang diklaim tahap 2 nyatanya masih dikuasai masyarakat secara perorangan. Tanah itu berupa sawah dan sebuah rumah milik Imron yang belum dijual.

Tim marketing PT Hilbram Sentosa, Ratna, yang dihubungi Tempo mengaku tidak lagi bekerja untuk perusahaan pengembang properti itu. "Sebaiknya jangan hubungi saya. Saya sudah tidak bekerja untuk PT Hilbram," ujarnya. Sedangkan telepon Direktur Utama PT Hilbram Sentosa Luqi Zainal Mutakim tidak aktif.

AYU CIPTA

Berita terkait

Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

34 hari lalu

Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

Sirekap telah menjadi polemik saat gelaran Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

40 hari lalu

Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

WWDC 2024 akan diadakan secara virtual mulai tanggal 10 hingga 14 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

45 hari lalu

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

Senilai Rp 3,5 miliar, Siapa Pengembang Aplikasi Sirekap?

20 Februari 2024

Senilai Rp 3,5 miliar, Siapa Pengembang Aplikasi Sirekap?

Aplikasi Sirekap, yang dianggap sebagai sumber kekacauan dan kecurangan di Pemilu 2024, dikembangkan pertama kali pada 2020 oleh ITB.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut DKI Berhasil Tagih Kewajiban Fasos Fasum dari Pengembang Rp 17,35 Triliun

17 Januari 2024

Heru Budi Sebut DKI Berhasil Tagih Kewajiban Fasos Fasum dari Pengembang Rp 17,35 Triliun

Heru Budi memberikan piagam penghargaan kepada pengembang pemegang SIPPT/IPPT/IPPR atas capaian pemenuhan kewajiban fasos-fasum kepada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kampung Susun Akuarium Dipastikan Tetap Berjalan, DKI: Kewajiban 2 Pengembang

11 Januari 2024

Pembangunan Kampung Susun Akuarium Dipastikan Tetap Berjalan, DKI: Kewajiban 2 Pengembang

Pemprov DKI Jakarta tetap mendorong pengembang segera menuntaskan kewajibannya membangun rusun Kampung Susun Akuarium era Anies itu.

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Jadi Korban Pembangunan Apartemen Mangkrak di Ciputat

22 Desember 2023

Ratusan Orang Jadi Korban Pembangunan Apartemen Mangkrak di Ciputat

Telah melakukan pemesanan bahkan pelunasan sejak 2017, hingga kini para konsumen itu tak kunjung mendapat kepastian hak atas unit-unit apartemen.

Baca Selengkapnya

Kampung Susun Akuarium Belum Kelar Juga, Ini Jawaban Pemprov DKI Atas Tuntutan Jaringan Rakyat Miskin Kota

13 Desember 2023

Kampung Susun Akuarium Belum Kelar Juga, Ini Jawaban Pemprov DKI Atas Tuntutan Jaringan Rakyat Miskin Kota

Sebelum demo di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menyampaikan tuntutannya, warga Kampung Susun Akuarium sempat mengadu kepada Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Proyek Terbaru Asiana Group Wakili Indonesia di Asia Property Awards di Bangkok

8 Desember 2023

Proyek Terbaru Asiana Group Wakili Indonesia di Asia Property Awards di Bangkok

Asiana Group, perusahaan pengembang Indonesia, baru-baru ini meraih penghargaan untuk proyek pembangunan apartemen terbarunya TwoSenopati.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Pengumuman Penting dari Konferensi Developer OpenAI DevDay 2023

17 November 2023

Inilah 5 Pengumuman Penting dari Konferensi Developer OpenAI DevDay 2023

OpenAI mengadakan konferensi pengembang pertamanya yang disebut DevDay di San Francisco, Amerika Serikat, pada 6 November lalu.

Baca Selengkapnya