Pembunuhan di Cafe Sabela, Polisi: Kafe Tak Berizin

Kamis, 28 September 2017 13:58 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pisau. Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Tangerang - Cafe Sabela, tempat karaoke yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Ana Rusmana, sebenarnya tak layak disebut kafe bila dilihat dari tampilannya. Bangunan di Jalan Kali Prancis Kecamatan Benda, Kota Tangerang, yang disebut kafe itu lebih layak disebut warung remang-remang.

Menilik dindingnya, hampir seluruhnya terbuat dari triplek. Hanya setengah meter di bagian bawah yang berdinding batako.

Bangunan beratap asbes itu memanjang ke belakang. Tak ada jendela, bahkan ventilasi. Seluruh dinding dicat warna biru, dan lantai teras masih tanah. Pada bagian depan kafe remang-remang itu dipasangi styrofoam bertuliskan Cafe Sabela.

Baca: Berebut Pemandu Karaoke, Antong Bunuh Ana di Cafe Sabela

Kepala Polres Metropolitan Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan menyatakan kafe yang beroperasi dua bulan terakhir itu tak berizin. "Kami menduga tidak berizin. Pemiliknya sedang dicari. Ini baru dua bulan beroperasi," katanya, Kamis, 27 September 2017.

Sejak terjadi pengeroyokan yang menyebabkan satu korban tewas, Cafe Sabela ditutup dan diberi garis polisi. Seorang anggota polisi mengatakan bagian dalam Cafe Sabela tak jauh berbeda dengan tempat karaoke lain di sebelahnya.

Hanya berjarak lima meter dari Cafe Sabela memang terdapat bangunan lain. Bangunan itu pun beratap asbes dan berdinding triplek. Pada bagian depan bangunan tempat karaoke itu ada tulisan Daeng.

Hanya dua tempat ini yang ada namanya. Bangunan lain hanya mirip bedeng berupa warung makanan dan minuman biasa.

Baca: Pembunuhan di Cafe Sabela, Pengeroyok Adalah Nelayan dari Kamal

Ruangan di tempat karaoke Daeng cukup luas, bisa menampung sekitar 50-an orang. Pada bagian depan ada televisi LED 50 inci yang terlihat kusam. Ada pula kursi plastik yang ditumpuk.

Agak jauh dari dua kafe itu, ada warung yang juga ditinggali sebuah keluarga. Dariah, ibunya, suami, dan anaknya. "Saya dulu korban gusuran. Tempat ini pernah ditertibkan. Suami saya buruh pabrik dan tetap di sini untuk menumpang hidup dan jualan," kata Dariah. Dia menyebut menghabiskan Rp 6 juta untuk membangun rumah triplek itu.

Saat ditanya bagaimana suasana malam hari, terutama pada malam terjadinya pembunuhan, Dariah yang mengatakan menutup warungnya setiap pukul 20.00 itu tak mengetahui peristiwa itu. "Saya cuma dengar musik diputar kencang, tapi selebihnya tidak terlalu memperhatikan," ujarnya.

AYU CIPTA

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

15 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya