Keracunan Gas Kardus Telur: Pemilik Pabrik Belum Jadi Tersangka

Jumat, 6 Oktober 2017 16:47 WIB

Tujuh orang pegawai dan warga Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, tewas dalam kolam penampungan limbah, pembuatan kardus tempat telur, karena menghirup gas beracun saat membersihkan bak tersebut, 30 September 2017. M Sidik Permana

TEMPO.CO, Bogor - Kepolisian Resor Bogor belum menetapkan H. Abak Marta Wijaya sebagai tersangka kasus keracunan gas yang menyebabkan tujuh orang tewas. Pria 55 tahun itu pemilik industri rumahan kardus wadah telur di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Kepala Bagian Satuan Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan Abak memang tak memiliki izin usaha pembuatan wadah telur. Polisi pun tengah memastikan kadar racun yang meruap dari bak penampungan limbah tempat usaha Abak di Desa Cibunar. Namun, hingga kini Abak masih berstatus sebagai saksi.

"Si pemilik usaha sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini," kata Ita Puspita kepada Fahadz Fauzi dari Tempo di kantornya hari ini, Jumat, 6 Oktober 2017.

Para korban tewas pada Sabtu petang, 30 September 2017. Berawal saat Iwan, karyawan Abak, masuk bak penampungan untuk membersihkannya. Tapi Iwan terjatuh dan tercebur di lumpur. Rekan kerjanya melihat itu lalu meminta tolong. Tiga karyawan lainnya datang menolong tapi mereka juga pingsan dan tercebur di bak tadi. Datang lagi sejumlah warga.lagi-lagi mereka pingsan di dalam bak berukuran 4x4x4 meter itu. Korban terakhir Samsuri, 45, sempat dilarikan ke puskesmas namun nyawanya tidak tertolong.

Penyidik Polres Bogor hari ini meminta keterangan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor untuk melengkapi bahan sebelum melakukan gelar perkara. Menurut Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Dicky, berdasarkan hasil gelar perkara penyidik akan memanggil Abak untuk diperiksa. "Pemilik perusahaan itu akan kami panggil dalam statusnya sebagai tersangka, untuk dilakukan pemeriksaan," katanya hari ini, Jumat, 6 Oktober 2017.

Andi Muhammad Dicky menuturkan, penyidik juga menunggu hasil pemeriksaan kandungan racun pada lumpur di dalam bak penampungan limbah dari Puslabfor Mabes Polri.

"Penyidik kami menunggu kepastian zat atau bahan kimia berbahaya apa yang terkandung, hasilnya akan dicocokan dengan yang ditemukan dalam tubuh korban (keracunan)," kata Kapolres Andi.

Berita terkait

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

30 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

51 hari lalu

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.

Baca Selengkapnya

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

52 hari lalu

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

53 hari lalu

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

53 hari lalu

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

Keracunan vitamin D disebut sebagai salah satu faktor penyebab kematian seorang lansia di Inggris. Pahami dosis yang dianjurkan agar tak berlebihan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Fitur SOS Apple Watch Selamatkan Nyawa Pelajar yang Keracunan Karbon Monoksida

9 Januari 2024

Fitur SOS Apple Watch Selamatkan Nyawa Pelajar yang Keracunan Karbon Monoksida

Produk jam tangan pintar milik Apple menyelamatkan nyawa seorang siswa di Amerika Serikat yang keracunan karbon monoksida.

Baca Selengkapnya

4 Perempuan Keracunan Karbon Monoksida di Rumah, Cek Pencegahannya

8 Desember 2023

4 Perempuan Keracunan Karbon Monoksida di Rumah, Cek Pencegahannya

Banyak pemicu keracunan karbon monoksida di rumah sehingga Anda perlu waspada. Contoh asap dari kompor gas, generator portabel, kayu bakar atau arang.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kucing Muntah dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan

1 November 2023

Penyebab Kucing Muntah dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan

Ada beberapa penyebab kucing muntah, mulai dari makanan, barang, mainan, sampai tanaman. Apa yang perlu diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Dituntut Hukuman Mati, 3 Terdakwa Kasus Wowon Serial Killer Minta Dihukum Seringan-ringannya

17 Oktober 2023

Dituntut Hukuman Mati, 3 Terdakwa Kasus Wowon Serial Killer Minta Dihukum Seringan-ringannya

Jumlah korban pembunuhan berencana yang diduga dilakukan oleh kelompok Wowon Serial Killer ini berjumlah sembilan orang.

Baca Selengkapnya