Wartawan Kritik Anies-Sandi karena Tak Terbuka Seperti Era Ahok

Reporter

Larissa Huda

Jumat, 3 November 2017 16:41 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dalam acara Coffe Morning yang diadakan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Jakarta, 25 Oktober 2017. Dalam kesempatan kali ini Anies meracik sendiri kopi buatanya. Tempo/Ilham fikri

TEMPO.CO, Jakarta -Gaya kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi) mulai disoroti awak media lantaran dianggap lebih tertutup dibanding dengan pemimpin sebelumnya.

Baik Anies dan Sandi dinilai lebih irit bicara saat ditanya soal rencana strategis dalam setiap program kerjanya.

Tak hanya itu, Anies-Sandi juga tak jarang menghindar dari awak media yang sedang menunggu untuk wawancara atau konfirmasi sejumlah permasalahan.

Kemudian, media hanya diperbolehkan menunggu dan wawancara di tempat yang sudah disediakan. Padahal, keduanya tidak selalu menggelar kegiatan di tempat yang sama.

Selain itu, dalam beberapa rapat yang dihadiri Anies dan Sandi justru digelar tertutup. Padahal, dalam beberapa pertemuan pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat awak media bisa dengan mudah memantau jalannya rapat.

Advertising
Advertising

Seperti saat rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018 dan rapat pengarahan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Namun, Sandiaga membantah kritikan tersebut. Ia mengklaim selalu memberikan ruang dan waktu untuk menjawab pertanyaan wartawan.

"Saya bikin doorstop tiga kali, pagi, siang, dan menjelang pulang kantor," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Jumat, 3 November 2017.

Tak hanya Anies dan Sandi, gaya irit bicara juga terjadi kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Mereka tampak lebih sering menghindari wartawan ketika ditanyak persoalan teknis yang tidak mungkin dijawab oleh gubernur dan wakil gubernur.

Padahal, pada saat menghadiri coffee morning Anies-Sandi pernah menitip pesan agar memberikan informasi lengkap untuk memudahkan awak media.

Untuk hal tersebut, Sandiaga membenarkan meminta agar setiap kepala dinas untuk irit bicara terkait beberapa hal. Sandiaga melarang kepala dinas untuk menyampaikan kebijakan dan rencana yang belum matang kepada media.

"Saya instruksikan Kadis (kepala dinas) untuk kebijakan yang lagi dikaji, lagi digodok, jangan diumumkan dulu karena nanti malah jadi distorsi dan masyarakat nanti menginterpretasikannya lain," ujar Sandiaga.

Meski begitu, Sandiaga memastikan awak media bisa mendapatkan data apa saja yang dibutuhkan. Ia mengarahkan wartawan untuk mengakses lewat Jakarta Smart City.

"Saya bilang irit dulu bicara sampai kita punya kebijakan, baru sosialisasi. Jadi kalau sesuatu yang belum matang jangan disampaikan," katanya menjelaskan kebijakan Anies-Sandi.

Berita terkait

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

18 November 2019

Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

Warga bernama Ahmad Dahri menyebut dia dan seluruh korban penggusuran di Sunter sudah memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada 2017.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

21 September 2019

Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong agar anggota DPRD DKI segera memilih pengganti dirinya.

Baca Selengkapnya

Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

2 Maret 2019

Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

FBR kecewa dengan Anies Baswedan yang belum menyempurnakan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelesatrian Kebudayaan Betawi.

Baca Selengkapnya

Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

2 Maret 2019

Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

FBR kecewa karena tidak pernah diajak bicara oleh PKS terkait penentuan cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

18 Oktober 2018

DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur Pengembangan Kewirausahaan Terpadu atau dikenal OK-OCE akhirnya terbit.

Baca Selengkapnya

Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

17 Oktober 2018

Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

Pegawai DKI eselon ketiga ke atas memiliki standar mutu kerja secara kuantitatif pada setahun Anies Baswedan menjadi gubernur.

Baca Selengkapnya

Setahun Anies Baswedan, Bagaimana 23 Janji Kampanye Ditunaikan

17 Oktober 2018

Setahun Anies Baswedan, Bagaimana 23 Janji Kampanye Ditunaikan

Setahun Anies Baswedan, menegaskan bahwa RPJMD telah mencerminkan janji kampanyenya dalam pilkada 2017.

Baca Selengkapnya

Setahun Anies Baswedan, Pengamat: Hindari Program Mengada-ada

9 Oktober 2018

Setahun Anies Baswedan, Pengamat: Hindari Program Mengada-ada

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mengevaluasi kinerja program-program unggulan.

Baca Selengkapnya